HomeBelajar PolitikJK Hobi “Sleding” Jokowi?

JK Hobi “Sleding” Jokowi?

“Percuma airport kita bagus tapi sedikit penerbangannya.” ~ Jusuf Kalla 


PinterPolitik.com

[dropcap]R[/dropcap]ibuan tahun lalu, hidup seorang Raja bernama Kiwi di negeri bernama Aselow. Kerajaan ini terkenal dengan sumber daya alam yang melimpah, dengan jutaan rakyat cerdas, kuat dan pekerja keras.

Namun sayang, kesempurnaan negeri Aselow harus ternoda oleh kisah pengkhianatan penasihat kerajaan bernama Julus Kallap. Sang penasihat berkali-kali melakukan manuver kudeta dengan cara memprovokasi rakyatnya melalui selebaran pengumuman yang diterbitkan kerajaan yang isinya menjelek-jelekkan Raja Kiwi.

Sungguh miris nasib Raja Kiwi memiliki penasihat yang tak loyal saat memimpin kerajaannya. Padahal, selama ini segala keinginan penasihat kerajaan selalu dituruti oleh sang raja, mulai dari penempatan menteri-menteri, prospek bisnis, bahkan sampai kedudukan yang tinggi.

Memang catatan sejarah menuliskan bahwa sang penasihat tengah melakukan pengkhianatan kepada raja. Namun, perlu diketahui, sesungguhnya hal tersebut tak melulu bercerita soal keburukan.

Pasalnya, apa yang disampaikan olehnya terkait periode kekuasaan Raja Kiwi memang juga berisikan tentang fakta dan kebenaran. Contohnya, penasihat kerajaan itu membocorkan rahasia tentang bobroknya pegelolaan anggaran yang berasal dari uang pajak rakyat. Tak hanya itu, penasihat kerajaan juga sempat menghina pembangunan sarana transportasi, misalnya pelabuhan. “Percuma pelabuan bagus tapi bahan bakar kapal mahal”, begitu katanya. Weleh-weleh, tragis!

Mungkin yang dilakukan sang penasihat memiliki niatan yang luhur, tapi bagaimanapun ia tetap berkhianat secara tidak langsung kepada Raja Kiwi yang sedang menggalang dukungan rakyat.

Seharusnya, jika sang penasihat itu tidak menyukai kepemimpinan raja, maka ia tidak perlu berpura-pura mengatakan mendukung 100 persen kekuasaan sang raja.

Andai saja ia berani jujur dan terbuka mengatakan ketidaksukaannya pada Raja Kiwi, pasti sejarah tidak menulis tentang  memoir pengkhianatan yang dilakukan penasihat kerajaan. Tapi mau bagaimana lagi, sejarah sudah seperti itu.

Baca juga :  Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dari kisah ini, ada baiknya kita belajar bagaimana menjadi seseorang yang berani mengatakan kebenaran walau kebenaran itu pahit. Semoga kejadian ini tidak terjadi di Indonesia yang kita cintai! (G42)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...