“Politik identik dengan pencurian yang tersistematis dan legal.”
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]ekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mempertanyakan adanya kerinduan pada Orde Baru. Mungkin setelah mendengar isu ini gerombolan kutu di kepala Hasto sontak menari dan menyanyi, yang pada akhirnya membuat jari jemari doi bergabung menikmati sajian yang kutu-kutu itu dendangkan tepat di atas kulit kepalanya. Ehehehe, bercanda bang!
Kata Hasto, yakin banget nih kita kangen sama rezim yang identik dengan korupsi, nepotisme, dan kolusi alias KKN? Selain itu, ia juga bilang jangan terlalu jauh bicara mendatangkan Orde Baru dan kita juga harus mempertanyakan, apa sih yang sebenarnya kita rindukan dari sosok Pak Harto?
Lantas dengan tujuan untuk meyakinkan kembali bahwa Orde Baru itu sangat tidak baik, Hasto sampai mengutip pesan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang katanya begini:
“Berpolitik adalah berbicara masa kini dan masa depan dengan api semangat perjuangan. Semangat tersebut pun diharapkan dikobarkan kader dan relawan di Bandung dan seluruh Jawa Barat dengan turun ke bawah menjangkau masyarakat.”
Hmmm, kalau Hasto bilang seperti ini, artinya apa ya? Kok enggak terlihat sindiran untuk isu Orde Baru? Apa jangan-jangan Hasto kehabisan bahan dan akhirnya berhati-hati dalam berlisan? Biar enggak ikutan salah kayak kubu sebelah atau Jokowi yang akhir-akhir ini suka salah bertutur? Wkwkwk.
Padahal, sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, Siti Hediati Hariyadi yang akrab dipanggil Titiek Soeharto, mengatakan bahwa Indonesia akan kembali berjaya di tangan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Titiek menyoroti soal impor beras yang dilakukan pemerintahan Jokowi. Menurutnya hal ini berbeda dengan era Soeharto, di mana Indonesia menjadi negara swasembada beras.
Dulu pernah dan kita harus bisa lagi swasembada pangan, dan Insha Allah nanti Relawan Prabowo Sandi (PADI) bisa mewujudkan swasembada beras yang sudah pernah dicapai almarhum Pak Harto dulu, begitu kata doi. Wkwkwk, ngeri!
Seperti kejayaan dahulu yang berhasil memonopoli industri, monopoli pertanian, monopoli jabatan strategis dan monopoli pemikiran alias memaksakan kehendak, alias diktaktor? Gitu maksudnya sist? Wkwkwk.
Ngeri amat ah kalau balik ke masa Orde Baru gengs. Mungkin, jika hanya berjaya masalah pertanian saja sih gapapa. Tapi kalau nyatanya mereka khilaf, terus kembali menjayakan kediktaktorannya sih ogah banget deh ah! Betul apa betul gengs?
Jadi intinya gengs, Hasto hanya mau bilang bahwa kita semua tahu masanya Soeharto memang berhasil swasembada pangan. Tapi pada masa itu kan banyak yang harus dikorbankan, contohnya kayak kediktaktoran, korupsi dan nepotisme. Nah, kalau pada jaman Mega atau pun Jokowi kan walaupun belum bisa swasembada pangan, yang penting kan enggak begitu kelihatan kediktaktoran, korupsi, dan kolusinya. Saya nggak bilang nggak ada loh ya. Wkwkwk. Betul apa betul nih gengs? (G35)