“Tak ada musuh abadi, tak ada teman sejati. Yang ada hanya kepentingan, ada yang menjadi hobi pakai cara tak terpuji. Waspadai politik adu domba yang akan merusak kita.”
PinterPolitik.com
[dropcap]A[/dropcap]nggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Syarif mengatakan, posisi wakil gubernur (wagub) akan dirembukkan oleh dua partai pengusung. Ia mengatakan, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan bertemu pada Senin depan untuk mendiskusikan nama-nama yang akan dicalonkan.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra sendiri telah mengajukan nama M. Taufik sebagai Wagub DKI Jakarta. Menurut Syarif, nama Taufik telah disetujui oleh partai. Wah-wah, semakin jelas dong nih sikap PKS di Pilpres 2019? Bisa jadi mesin politik PKS mager bermanuver seperti dulu nih gengs.
Gimana menurut kalian? Apa mungkin Gerindra bisa menang tanpa bantuan mesin politik militan milik PKS? Kalau menurut eyke, hmm bisa enggak ya? Bingung gengs, namanya juga politik, sebelas duabelas kayak pertandingan sepak bola. Ahahaha.
Adapun PKS tetap bersikeras mengajukan dua nama, yaitu Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan kader PKS yang gagal memperebutkan posisi Wagub Jawa Barat, Ahmad Syaikhu. Gimana enggak bersikeras gengs, yang direbutkan posisi di DKI Jakarta, terus gratis lagi. Weleh-weleh.
Roman-romannya nih gengs, di hari Senin depan akan ada kabar yang mengejutkan nih untuk kita semua. Soalnya Syarif bilang tidak akan menghiraukan dan malas berkomentar soal sikap PKS itu. Share on XKata Syarif untuk persoalan pengganti Sandi di DKI Jakarta ada ketidaksepakatan dikarenakan kesalahpahaman. Menurut dia, pasca mundurnya Sandiaga sebagai Wagub, Gerindra dan PKS tak pernah bertemu membahas posisi Wagub.
Jadi untuk hari Senin depan harus ada kesepakatan yang jelas antara kedua belah pihak. Nah bisa jadi nih gengs, Gerindra di hari Senin nanti tidak akan pernah mau mengalah alias kukuh wagubnya harus dari Gerindra, bukan PKS. Kalau PKS mau, ya wani piro! Wkwkwk.
Terus kalau Gerindra udah ngomong gitu, PKS ngomong gini ke Gerindra:
“Oh gitu ya? Ya udah, ambil aja posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tapi kalau Gerindra mau jadi presiden dan didukung sama PKS, wani piro!” (G35)