“Kalau kita tidak bisa menyelenggarakan sandang dan pangan di tanah air yang kaya ini, maka sebenarnya kita sendiri yang tolol, kita sendiri yang maha tolol.” – Bung Karno
Pinterpolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]akar Budaya Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sukron Kamil mungkin terlalu banyak tertidur sampai-sampai doi menilai gaya politik pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin punya kecenderungan mengulang apa yang dilakukan oleh Presiden pertama RI Soekarno.
Menurutnya saat itu Soekarno menggandeng Nahdlatul Ulama (NU) sebagai basis kekuatan politiknya dari kalangan agama. Kini, langkah Jokowi dan Ma’ruf punya kecenderungan mengulang fenomena di Orde Lama itu, di mana Soekarno dulu bekerja sama dengan NU.
Sukron mengakui, salah satu persoalan atau isu yang sering “digoreng” adalah mengenai latar belakang Jokowi yang dianggap kurang mewakili kelompok Islam. Dalam kondisi inilah kemudian muncul berbagai isu negatif yang di antaranya terkait hubungan Jokowi dengan kelompok non-Islam.
Jadi sebenarnya, seperti utamanya Jokowi yang sekarang banyak bersafari apalagi di hari santri kemarin ke beberapa pesantren, tentu saja menjadi langkah yang logis untuk membuktikan dirinya adalah bagian dari kelompok Islam.
Hmm, gimana gengs? Apa kalian sepakat sama pandangan yang diutarakan Sukron? Kalau menurut eyke sih bolehlah Sukron berpikir seperi itu, wong doi kan masih ngantuk ngomong begitu. Mungkin di saat Sukron sudah terkumpul semua nyawannya, doi akan sadar sama apa yang diomonginnya ternyata sangat ngelantur. Wkwkwk.
Kok bisa? Bisa lah, coba aja kalian bandingkan apa yang dicerminkan Jokowi dengan apa yang pernah dituai Soekarno, apa bisa sebanding? Share on XKalau Soekarno kan sering kali melawan dan menentang penjajahan yang terjadi atas bangsa Indonesia, kalau Jokowi apa? Soekarno juga kerap kali menulis buku serta berpidato dengan menggelegar sampai dapat menyentuh dan menghipnotis jutaan rakyat Indonesia. Kalau Jokowi apa?
Kalau Soekarno kan buat Konferensi Asia Afrika (KAA), Jokowi apa? Soekarno kan bisa bilang Inggris kita linggis, Amerika kita setrika, Jokowi gimana? Soekarno bilang ganyang Malaysia, Jokowi apa? Soekarno bisa ngasih pinjaman emas ke Amerika, lantas Jokowi seperti apa?
Udah ah, cukup mempertanyakan dan memperbandingkan Jokowi dengan Soekarno. Intinya, kebetulan saja yang dilakukan Jokowi terlintas mirip dengan strategi Soekarno. Tapi kalau itu dijadikan Sukron untuk menyamakan Jokowi dengan Soekarno, sepertinya kurang elok ya rasa-rasanya.
Mungkin akan lebih elegan lagi bila Sukron itu bilang seperti ini:
“Jokowi orangnya pragmatis sekali ya! Semakin hari Jokowi semakin terlihat sukanya terhadap hal-hal yang instan seperti anak milenial zaman now. Buktinya di Pilpres tahun ini doi lebih milih Ma’ruf Amin dari NU buat menepis tuduhan komunis dan anti Islam. Seandainya doi pilih Mahfud MD jadi wakilnya, uuu kelar tuh Jokowi sama isu komunis dan kontra umat Islam.” Betul apa betul? (G35)