HomeBelajar PolitikGanjar ‘Semprot’ Bawaslu

Ganjar ‘Semprot’ Bawaslu

“Semua orang bertanya, seolah-olah hari ini saya melanggar. Hari ini, Bawaslu offside.” ~ Ganjar Pranowo


PinterPolitik.com

[dropcap]J[/dropcap]adi pejabat publik itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan atau menolehkan wajah saat menduduki jabatan sebagai pemimpin. Contohnya seperti isu yang baru saja terjadi pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang harus bergesekan sama Badan pengawas pemilu (Bawaslu) soal etika pejabat publik.

Bawaslu yang mengatakan Ganjar kurang beretika bukan tanpa alasan. Ganjar dinilai melanggar aturan Bawaslu soal etika pejabat publik di masa kampanye karena turut dalam deklarasi pemenangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf di Solo beberapa waktu lalu.

Menurut Bawaslu, Ganjar memang tidak melanggar aturan kampanye, melainkan netralitas sebagai kepala daerah dalam Undang Pemda.

Menurut Bawaslu, Ganjar dan kepala daerah lain haruslah menunjukkan sikap netral di tengah masyarakat. Sebab jabatan kepala daerah adalah unsur penyelenggara pemerintahan di daerah. Bukan malah jadi bagian dari tim pemenangan didaerah. Weleh-weleh.

Menurut kalian gimana bro? Bawaslu yang lebay, pembuat aturannya yang kaku, atau Ganjarnya aja yang kebangetan? Pak Ganjar kan dari PDIP, jadi ya deklarasi dukungan kemarin memang sejalan dengan kebijakan partainya. Masak, sudah jadi pejabat publik masih mendahulukan kepentingan partainya dibandingkan kepentingan masyarakat?

Eh, tapi kalau kalian katakan “Ganjar aja yang nggak tahu malu, sepertinya harus hati-hati deh. Soalnya Bawaslu yang bilang Ganjar lupa sama etika langsung kena semprot loh. Memang kalian mau ikutan disemprot?

Ganjar salahi aturan? Share on X

Ganjar yang merespons Bawaslu, sampai bilang sebenarnya Bawaslu tidak punya wewenang untuk memutus pelanggaran etika sesuai UU Pemda. Seharusnya Bawaslu cukup menangani apakah deklarasi mendukung Jokowi-Ma’ruf yang digelar di Solo melanggar ketentuan UU Pemilu atau tidak.

Baca juga :  Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Bagi Ganjar masalah etika, tidak ada yang berhak menentukan dirinya itu melanggar atau tidak. Wadaw ngeri coy! Dan yang gokil-nya lagi dalam kasus ini Ganjar dibelain loh sama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Katanya, Ganjar dan beberapa kepala daerah lainnya sudah mengikuti aturan kok.

Waduh, kalau sudah begini yang bener yang mana nih jadi bingung kan? Kok bisa ya, Ganjar yang dibilang melanggar etika justru malah lebih galak, sudah begitu dibela pula oleh Mendagri. Eh, tapi Mendagri-nya memang satu partai sih sama Ganjar. Jadi ya…(G42)

spot_imgspot_img

#Trending Article

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...