HomeBelajar PolitikFanatisme Buta Berujung Sakit Jiwa

Fanatisme Buta Berujung Sakit Jiwa

“Seorang fanatik adalah orang yang tak bisa mengubah pendapatnya dan tak mau mengubah subyek pembicaraannya.” ~ Winston Churchill


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]antan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD kembali angkat suara terkait Pilpres 2019. Kali ini Mahfud menghimbau agar masyarakat tidak memilih capres-cawapres karena didasarkan fanatisme buta.

Sebab, bagi Mahfud siapapun yang terpilih pada Pilpres nantinya akan menentukan nasib bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan. Maka pilih lah satu kandidat yang benar, jangan sampai karena teror dan fanatisme buta saat menentukan pilihan nanti.

Nah, dengerin tuh bro apa yang disampaikan Mahfud, jangan jadi fanatik buta. Bahaya bro jika sudah jadi fanatik buta terkadang logika jadi tidak berjalan. Contohnya seperti yang terjadi di Madura, hanya karena beda pilihan presiden bisa sampai pukul-pukulan bahkan sampai meregang nyawa. Weleh-weleh.

Coba deh kalian pikir lagi, sebenarnya apa sih untungnya jadi fanatik buta? Kalau mau dukung salah satu calon presiden silakan saja, tapi jangan sampai berlebihan bro. Apalagi sampai merendahkan pilihan orang lain.

Memangnya kalau kita dukung berlebihan, hal itu bisa membawa kita masuk ke dalam surga ya? Mending kalau yang kita dukung beneran amanah dan merealisasikan janji. Lah kalau tidak amanah gimana? Bukannya kita juga yang akan tertimpa dosa? #soktahu.

Intinya bro biasa saja dalam memberikan dukunganya tidak perlu sampai membabi buta. Lalu kalau mau pilih calon pemimpin tuh dilihat lagi dengan seksama kira-kira gimana program kerjanya, latar belakangnya, jejak kariernya. Ini berlaku bukan hanya memilih presiden bro, tapi juga calon legislatif.

Kegilaan bisa menyerang siapa saja, kapan saja, dan dimana saja! Share on X

Jangan sampai kita terjebak dalam gemerlap pesta demokrasi, seperti salah satu kasus yang ada di Jawa Barat. Saking fanatiknya doi sama kandidat yang ia dukung tahunya pas kandidat itu sudah jadi eh malah tidak sesuai ekspektasi. Niatnya mau untung eh jadi buntung, pemimpinnya sudah enak jadi pejabat dia malah jadi orang kurang waras sampai harus dipasung di balik bambu. Nah, kalau sudah gini jadi miris sendiri kan. Ckckckck. (G42)

 

 

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...