HomeBelajar PolitikFahri: Sengaja Bakar Lahan?

Fahri: Sengaja Bakar Lahan?

“Sehari setelah debat, kebakaran lahan meluas. Jangan-jangan ada yg bakar malamnya. #CekFaktaJokowi” ~ Fahri Hamzah


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]ada 28 November 2018 lalu Australia dilanda gelombang panas mencapai suhu 37,9 derajat celcius. Sengatan gelombang panas mengakibatkan kebakaran hutan Queensland yang kala itu sulit dipadamkan dari kobaran api.

Kejadian tersebut mengakibatkan delapan ribu warga dievakuasi demi menghindari sambaran api yang merambat cepat ke arah rumah-rumah warga. Tim pemadam telah diturunkan untuk menjinakkan api, namun tim yang lengkap dengan alat modern itu pun cukup kesulitan menjalankan tugasnya.

Ternyata, gelombang panas yang menyengat dan membakar hutan itu tidak hanya terjadi di Australia saja. Indonesia yang baru saja melaksanakan debat kedua Pilpres pun berhasil menyebabkan munculnya gelombang panas yang menyebakan kebakaran.

Tetapi, gelombang panas itu tidak hadir dari kedua paslon dan tim suksesnya saja, melainkan masyarakat yang menonton rangkaian acara debat kedua itu pun harus merasakan sengatannya.

Mungkin saja setelah salah satu calon menyinggung kebakaran hutan yang menurutnya tidak terjadi selama tiga tahun belakangan ini, mengakibatkan hutan di Riau ngambek dan akhirnya membakar dirinya sendiri. Ahahaha.

Menurut politisi kondang Fahri Hamzah, bisa jadi sehari setelah debat, kebakaran lahan di Riau semakin meluas karena ada tangan jahil yang membakar hutan agar Pakde semakin terpojok karena beberapa penyataan yang dikeluarkannya tidak sesuai dengan data.

Memang, mungkin saja kebakaran hutan di Riau disebabkan oleh tangan-tangan jahil. Tetapi bisa juga meluasnya kebakaran hutan disebabkan oleh dua kemungkinan.

Pertama, kebakaran terjadi karena pemerintah yang tidak canggih menanggulangi dan mencegahnya. Kedua disebabkan alam yang mulai murka karena Pakde sukanya asal bicara. Uppss.

Tetapi pada intinya, kalau bicara minimnya penanggulangan atau pencegahan bencana kebakaran, tidak usah perotes sama pemerintah Indonesia. Sebab, negara sekelas Australia dan Kanada saja masih suka kesulitan mengatasi bencana ini. Walaupun demikian, tidak ada salahnya sih kalau kalian mau protes ke pemerintah soal mitigasi bencana, soalnya kan kita menjadi salah satu negara yang rawan terhadap bencana alam. Betul apa betul?

Baca juga :  Prabowo and The Nation of Conglomerates

Kan kasihan, masa Upin Ipin sampai bikin episode khusus “Jerebu” yang bicara tentang kabut asap kiriman dari Indonesia? Emang mau dicap terus sebagai negara yang suka manasin mesin kapal selam dan ngirim asap ke tetangga, tapi kapalnya ternyata enggak ada? Hahaha.

Buruan dong kapal selam yang dari Korsel itu gimana kabarnya? Jangan janji doang! (G42)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...