Site icon PinterPolitik.com

Fadli Zon: Pemerintah Amatiran!

Fadli Zon: Pemerintah Amatiran!

Foto : Istimewa

“Melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi.” ~ Anggun, ‘Mimpi’


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]iapa nih di antara kalian yang merasa dirinya menjadi orang paling tersial atau orang yang paling menderita di dunia ini? Wah, kalau kalian berpikir seperti itu, bayangin gimana Jokowi coba! Wkwkwk.

Bentar-bentar, eyke enggak ada maksud bilang Jokowi jadi manusia tersial atau manusia yang paling menderita di dunia ini loh! Ini cuman analogi aja ya gengs sebab jika eyke jadi Jokowi, pasti eyke bakalan bilang gini:

“Abcd*#@!%^sd$jkas, kesel!!! Kenapa sih setiap buka Google muka gue jadi bahan cengan? Kenapa sih setiap gue bikin sesuatu banyak yang mencibir? Bete! Kayaknya sial banget hidup gue!”

Nah gitu gengs, kesel banget enggak sih setiap bikin apa-apa selalu ada aja gitu yang cemooh, ada aja yang bilang enggak becus, ada aja yang bilang presiden kurang pinter, kurang tegas, dan lain lain. Bete banget kan! Tapi tenang gengs, kalau Jokowi sama eyke kan beda. Kalau Jokowi, ada masalah begini paling hanya bilang gini:

“Biasa aja kok.”

Atau gini:

Hehe, sudah biasa lah.”

Atau gini:

“Endak apa-apa, namanya juga politik.”

Gitu gengs, makanya kalian coba tuh tiru Jokowi yang selalu sabar dan merasa bersyukur meski berita di mana-mana sedang ramai membuli dirinya. Ehehehe.

Seperti kasus yang satu ini gengs, terkait rencana pembebasan tokoh Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba’asyir yang dibilang hanya membuat kegaduhan baru di Indonesia.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon kegaduhan terjadi di Indonesia lantaran pemerintah yang amatiran, yang hanya berpikir untuk menaikkan elektabilitas jelang Pilpres 2019. Widih!

Kasih tahu pak Jokowi, kasih tahu siapa yang sebenarnya bikin gaduh! Yang bikin gaduh itu yang buat kebijakan atau yang nyinyir-in kebijakan? Share on X Ahahahay

Intinya bagi Fadli, pemerintahan amatiran ya memang seperti ini. Jadi tidak pernah berpikir panjang. Semua langsung dibuat keputusan karena pikirannya yang pendek itu adalah elektabilitas saja. Aduh aduh! Bahaya nih Fadli, enggak ngeri dibidik kepalanya ya? Ttapi pakai pistol air. Hiya hiya hiya!

Bagi Fadli, dasar pembebasan Ba’asyir yang dilakukan pemerintah hanyalah sebatas kepentingan politik saja, bukan hukum. Apalagi, rencana pembebasan itu diumumkan oleh pengacara pasangan Jokowi-Ma’ruf, yaitu Yusril Ihza Mahendra.

Jadi intinya semua ini kan keliatan jelas, apalagi keterangan dari Yusril yang mengatasnamakan tim pengacara TKN. Jadi, pikirannya itu politik, bukan hukum. Weleh-weleh.

Sepertinya Fadli kurang paham politik nih gengs, memangnya salah kalau Jokowi gunakan segala cara untuk memenangkan dirinya? Enggak salah dong, namannya juga politik. Tapi kalau dibilang kurang tepat, baru eyke setuju. Walaupun enggak setuju-setuju amat sih. Kok bisa?

Iya, soalnya kan mau sebersih-bersih apa cara para politisi kita melakukan manuver politik, hasil akhirnya juga pasti kotor. Enggak percaya? Hmm coba aja  hitung berapa banyak kasus kotor yang berakhir di kantor KPK yang mengatasnamakan kebaikan. (G35)

Exit mobile version