HomeBelajar PolitikFadli Zon: Menteri Koreksi Presiden?

Fadli Zon: Menteri Koreksi Presiden?

“Orang bodoh seringkali beralasan bahwa harus sabar menghadapi segala sesuatu tanpa pernah berusaha.”


PinterPolitik.com

[dropcap]N[/dropcap]arapidana teroris Abu Bakar Ba’asyir urung dibebaskan. MenkoPolhukam Wiranto, dalam konferensi pers mendadaknya berdalih bahwasanya pembebasan Ba’asyir perlu ada kajian mendalam karena menyangkut ideologi negara. Ea ea ea.

Lantas, seperti biasanya gengs Wakil Ketua DPR Fadli Zon selalu heran jika mendengar kabar apa pun bentuknya yang dikeluarkan pemerintah. Tanpa terkecuali, dengan adanya kabar ini ia pun terheran-heran dengan keputusan Presiden Jokowi meralat kebijakan yang sempat menjadi perdebatan itu. Wkwkwk.

Fadli misalnya menyorot Menkopolhukam yang pakai mengoreksi presiden di depan media masa segala. Asyik, jujur deh bang, senang kan dengar Wiranto ngomong gitu di depan media? Jadinya ada bahan cengan lagi nih! Ahahay.

Lebih dari itu, Fadli berkomentar bahwa dengan dianulirnya keputusan Presiden Jokowi, justru memperkuat kecurigaan dirinya bahwa kasus hukum Abu Bakar Ba’asyir telah dipolitisir. Hmm, yailah bang, tidak perlu deh bilang rakyat curiga sama pemerintah, wong abang enggak ngomong gitu juga kita sudah tahu apa maksud Jokowi.

Intinya mah bang, sekarang yang jadi pertanyaan kita bukan kasus ini dipolitisi pemerintah atau tidak. Tetapi pertanyaan kita sekarang sebenarnya yang benar itu presiden atau menterinya nih? Kalau ternyata yang benar menterinya, makin seneng deh abang. Wkwkwk, eh abang ya yang seneng, kalau kita mah boro-boro senang bang, yang ada makin sedih. Kok bisa?

Iya bisa dong, wong Jokowi kan tidak hanya sekali diginiin sama menterinya. Enggak percaya? Coba aja buka lagi pernyataan menterinya terkait kebijakan pemerintah, salah satu contohnya masalah impor.  Weleh-weleh, jadi makin sedih lagi kan.

Oh iya cuy, ternyata yang ikut heran itu bukan hanya Fadli aja loh. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera juga merasa aneh. Sampai-sampai doi bilang begini:

“Sekali lagi pemerintah memiliki manajemen yang buruk karena ada menteri yang berani mengoreksi presiden”. Duh-aduh, bahaya nih Jokowi. Share on X(G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...