HomeBelajar PolitikEva: Jokowi Semakin Cilik

Eva: Jokowi Semakin Cilik

Kecil Besar

“Seorang wanita mungkin merasa nyaman atas persahabatannya dengan seorang pria, tetapi agar keadaan seperti itu berlangsung lama, harus disertai sedikit rasa benci.”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]epemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memasuki tahun ke-empat pada 20 Oktober mendatang. Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari mengatakan, selama menjalankan pemerintahan, kinerja Jokowi membawa perubahan yang cukup berarti untuk Indonesia. Mulai dari pembangunan infrastruktur, hingga gebrakan-gebrakan signifikan untuk kesejahteraan masyarakat sampai ke pelosok desa.

Muantap memang Jokowi, pilih lagi lah nanti di Pilpres 2019! Tapi jangan lupa kalau sudah pilih Jokowi, coblos Prabowo juga. Kenapa? Lah biar adil lah, mereka berdua kan sama-sama anak bangsa asli Indonesia! Wkwkwk, emang kalian tega lihat Prabowo kembali kecewa?

Menurut Eva, Jokowi telah melakukan janji-janji kampanyenya, sesuai yang tertuang di dalam Nawa Cita. Intinya kebijakan Jokowi selama ini dinilai sangat lah berpihak kepada wong cilik dan menyentuh level akar rumput.

Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, BPJS Kesehatan, dan lainnya. Di bidang infrastruktur bukankah cukup mendapat respons positif dari masyarakat? Share on X

Wahai para netizen, jujurlah bila berucap! Menurut kalian apa itu berdampak baik untuk masyarakat luas? Atau masih ada alasan lain untuk tidak ke hokahokal bentol? Wkwkwk.

Apa kalian sudah puas dengan kinerja Jokowi? Kalau saya sih, belum lah! Persoalan keberhasilan kan bukan sekedar menilai apa yang telah dilakukan, tapi juga harus dilihat dari dampak yang akan didapat pada tahun-tahun ke depan! Betul apa betul?

Percuma dong kesehatan terjamin dan sekolah gratis, tapi nyatanya kita sehat dan pintar hanya untuk bayar utang. Bukan hanya soal masalah utang aja gengs, ada lagi kok masalah yang lainnya.

Baca juga :  PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

Menurut saya Jokowi belum mampu membuat negeri ini menjadi negeri ideal yang penuh dengan kemakmuran dan kemandirian. Bukan hanya sekedar subsudi saja yang kita butuhkan, tapi kita juga butuh kepastian negara bisa menjamin kemandirian dalam memenuhi kebutuhan bangsa.

Intinya Jokowi masih kurang greget dalam bidang kedaulatan. Coba lihat pertanian kita, kelautan kita, lihat tambang kita, kepemilikan tanah kita, keuangan kita, lihat kelakuan para pejabat kita, lihat fasilitas guru-guru kita, lihat lahan pekerjaan para sarjana kita.

Siapa yang salah? Jokowi atau kita yang kerjaannya hanya berbicara A, B, C, dan D? Atau yang salah adalah ibu kita? Kenapa sih dulu pakai nikah sama papah! Ahahaha. Bercanda ya ibu dan papahku! (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

Bahaya PHK masih terus mengancam Indonesia. Bagaimana kita bisa mengambil pelajaran besar dari permasalahan ini? 

The Tale of Budi Gunawan

Kehadiran Budi Gunawan dalam pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu lingkar elite yang berpengaruh.

How About Dasco’s Destiny?

Peran, manuver, serta konstruksi reputasi Sufmi Dasco Ahmad kian hari seolah kian membuatnya tampak begitu kuat secara politik. Lalu, mengapa itu bisa terjadi? Serta bagaimana peran Dasco dalam memengaruhi dinamika politik-pemerintahan dalam beberapa waktu ke depan?

Prabowo & Trump Alami “Warisan” yang Sama?

Kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) jadi sorotan dunia. Mungkinkah ada intrik mendalam yang akhirnya membuat AS terpaksa ambil langkah ini?

Didit The Peace Ambassador?

Safari putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit, ke tiga presiden RI terdahulu sangat menarik dalam dinamika politik terkini. Terlebih, dalam konteks yang akan sangat menentukan relasi Presiden Prabowo, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...