HomeBelajar PolitikErick Wajibkan Milenial Golput?

Erick Wajibkan Milenial Golput?

Kecil Besar

“Katakan benar jika memang benar. Katakan salah jika memang salah. Terkecuali dia menjanjikanmu uang, baru jangan kamu bilang itu salah ya!”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]etua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir bilang kepada milenial Kota Bandung di Posko Pemenangan Bersama agar mereka melawan hoaks dengan fakta yang ada.

Erick juga bilang milenial harus sepakat memilih pemimpin yang jelas track record-nya, bisa menjadi imam kita, menjadi bapak kita dan menjadi sahabat kita. Weleh-weleh.

Jadi, menurut Erick, Prabowo-Sandi tidak jelas nih track record-nya, tidak bisa jadi imam, dan tidak bisa jadi bapak sekaligus sahabat kita? Ckckckck.

Ternyata Erick jahat banget ya gengs, masa sih dia berani-beraninya bilang seperti itu tentang sahabatnya sendiri? Iya gengs, Erick sama Sandi kan dulunya bisa kita bilang bagai pinang dibelah dua. Mereka seperti kakak adik yang hampir mustahil dapat dipisahkan. Tapi, mau gimana lagi ya gengs, sekarang keadaan sudah berubah. Erick dan Sandi sudah terpisah hanya karena perbedaan pandangan politik.

Di luar itu, gimana nih menurut kalian terkait ungkapan Erick yang ini:

“Milenial Kota Bandung harus melawan hoaks dengan fakta yang ada”.

Hmmm, apa mungkin Erick bicara seperti itu sebenarnya lagi ngode-in milenial di Kota Bandung untuk golput di Pilpres 2019? Kok bisa?

Iya bisa dong, seandainya kita melihat fakta yang ada, Jokowi dan Prabowo kan sama-sama tidak jelas. Jokowi saja sudah banyak tidak menepati janjinya semisal persoalan penuntasan kasus HAM, membuat Indonesia berdaulat dalam bidang ekonomi, berdaulat dalam bidang pertanian dan lain sebagainya.

Terus kalau soal Prabowo, doi kan belum pernah tuh jadi presiden. Gagasan kampanyenya belum ada yang baru. Terus doi juga sempat dipecat karena dituduh ini dan itu. Kalian tahulah maksudnya. Jadi sudah jelas dong kalau Erick yang menghimbau kepada milenial Kota Bandung untuk melawan hoaks dengan fakta, sama saja minta mereka golput saja lah di Pilpres 2019. Faktanya kan keduanya nggak berkualitas untuk dipilih. Wkwkwk.

Terlebih nih ya, Erick juga sempat bilang gini: Share on X
Baca juga :  PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

“Milenial harus menjadi ujung tombak. Kalau ingin Indonesia maju harus optimis. Jadi milenial harus door to door memberi informasi yang benar pada masyarakat. Saya gak mau hoaks dilawan hoaks. Informasi harus dilengkapi fakta dan data. Mayoritas kadang silence. Kalian harus menjadi ujung tombak informasi yang benar”.

Hmm, jadi jelas lah ya maunya Erick apa. Btw, buat para cebong dan kamvret jangan baper ya sama eyke terkait menyikapi pandangannya Erick. Ehehehe. (G35)

 

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

Bahaya PHK masih terus mengancam Indonesia. Bagaimana kita bisa mengambil pelajaran besar dari permasalahan ini? 

The Tale of Budi Gunawan

Kehadiran Budi Gunawan dalam pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu lingkar elite yang berpengaruh.

How About Dasco’s Destiny?

Peran, manuver, serta konstruksi reputasi Sufmi Dasco Ahmad kian hari seolah kian membuatnya tampak begitu kuat secara politik. Lalu, mengapa itu bisa terjadi? Serta bagaimana peran Dasco dalam memengaruhi dinamika politik-pemerintahan dalam beberapa waktu ke depan?

Prabowo & Trump Alami “Warisan” yang Sama?

Kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) jadi sorotan dunia. Mungkinkah ada intrik mendalam yang akhirnya membuat AS terpaksa ambil langkah ini?

Didit The Peace Ambassador?

Safari putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit, ke tiga presiden RI terdahulu sangat menarik dalam dinamika politik terkini. Terlebih, dalam konteks yang akan sangat menentukan relasi Presiden Prabowo, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...