HomeBelajar PolitikEmpat Tahun Diplomasi Jokowi Nihil

Empat Tahun Diplomasi Jokowi Nihil

“Sejak adanya opendeur politiek, juga modal Inggris, juga modal Amerika, juga modal Jepang, juga modal lain-lain, sehingga imperialisme di Indonesia kini jadi internasional.” ~ Bung Karno


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]omitmen Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang memprioritaskan perlindungan kedaulatan NKRI, perlindungan WNI yang tinggal dan kerja di luar negeri, peningkatan diplomasi ekonomi, dan peran aktif Indonesia di kawasan dan internasional membawa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla semakin dikenal di mata internasional.

Anjay, emang sebelumnya Indonesia enggak terkenal ya? Wah, kasihan juga ya kita sebagai negara yang memiliki jalur sutera, memiliki surplus demografi terbesar di dunia dan negara yang dijuluki archipelago state ini masih kurang dikenal juga oleh bangsa-bangsa lainya! Leh-weleh.

Btw, kalau sampai hari ini aja negeri kita masih kurang dikenal oleh dunia asing, berarti bisa dong kita bilang kalau pemimpin-pemimpin sebelumnya itu tidak maksimal atau mungkin enggak pada bisa kerja! Buktinya Menlu Retno Marsudi sudah empat tahun kerja hanya bisa bilang itu. Ckckck.

Kalau negara lain mah mungkin ya, menlunya bilang gini:

“Wah negara kita (India), berhasil melakukan dominasi pasar di Asia Tenggara dari teknologi sampai dengan pakaian dalam.”

“Wah negara kita (Singgapura), Semakin hari semakin berhasil menekan Indonesia untuk membeli hasil olahan bahan bakar minyak dan berhasil menekan Indonesia gagal menjadi poros transit dunia.” Share on X

“Wah negara kita (Vietnam), Semakin hari semakin banyak saja ekspor beras ke Indonesia yang notabene adalah negara agraris dan kepulauan”.

Tetapi kalau Indonesia, gini doang gengs:

“Wah negara kita, semakin terkenal dengan cara melakukan diplomasi. Indonesia semakin terkenal dengan pasar tempat orang asing semakin tertarik berinvestasi, semakin hari semakin dibanjir produk asing. Intinya semakin hari semakin tertinggal.” Uppss #miris.

Baca juga :  Pak Bas Sang Pengurus IKN

Menurut Retno, keberhasilan Indonesia adalah diplomasi. Menagapa? Karena diplomasi menjaga rumah kita. Dan kalau sudah menyangkut kedaulatan, maka tidak ada ruang untuk berkompromi. Kata doi, dalam empat tahun terakhir, kelompok separatis tidak ada yang memperoleh dukungan internasional.

Selain itu, Retno menyampaikan negosiasi perbatasan juga mengalami kemajuan signifikan melalui diplomasi yang intensif. Untuk kegiatan pertemuan bilateral misalnya, pada tahun 2015 diadakan 25 perundingan, tahun 2016 sebanyak 36 perundingan, tahun 2017 sebanyak 35 perundingan, dan untuk tahun 2018 sampai saat ini sudah ada 19 perundingan.

Aduh-aduh pokoknya apa yang dibilang sama Retno mantap dah! Intinya mah mau gimana juga keren aja udah, yang penting mah ada datanya kalau menlu itu kerja. Yoi enggak gengs? Wkwkwk.

Kerja sih kerja, tapi kalau formalitas, enggak ada kepentingan nasional yang fundamental mah buat apaan? Uppss. Bercanda cuy! (G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Dengarkan artikel ini: Dibuat dengan menggunakan AI. Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok...

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...