“Di Era digital data masyarakat menjadi berlian bagi kapitalis yang haus akan pasar.”
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]ebat putaran ketiga begitu berkesan karena Sandi mengangkat e-KTP nya dan berkata, melalui satu kartu ini masyarakat dapat mengakses segala fasilitas layanan pemerintah, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Hal ini lah yang dinamakan single identity number for all.
Pemaparan Sandi disampaikan setelah lawan debatnya Ma’ruf Amin, mendeklarasikan dan menjagokan kebijakan tiga kartu sakti yang dapat diakses oleh mahasiswa, pengangguran, serta untuk masyarakat umum agar mendapat sembako murah. Namun, Sandi membantah hal itu dan mengatakan bahwa program tersebut tidak efektif dan menghambur-hamburkan anggaran pemerintah.
Hmmm, gokil banget ya Sandi berani menepis dan buat terobosan luar biasa saat debat kemarin. Memang apa yang dikatakan Sandi juga pernah dilakukan Pakde di era sebelumnya. Tapi kalian tahu sendiri, meski program e-KTP sudah lama diluncurkan tapi sampai hari ini e-KTP yang sakti masih gagal diwujudkan.
Meski persoalan e-KTP diketahui sebagai masalah yang runyam, pemerintah tidak segera memperbaiki. Kok bisa? Nah, itu buktinya sampai sekarang masyarakat masih banyak yang belum punya e-KTP, sekalipun punya dapatnya bukan dari kelurahan tapi dari Pasar Senen beli eceran. Uppss…
Masalah e-KTP tidak berhenti disitu loh bro, di era Pakde data e-KTP juga masih diperdebatkan. Kemarin misalnya ada isu heboh soal temuan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, mengenai data tanggal kelahiran yang sama mencapai angka 17,5 juta penduduk. Ckckck, kok bisa ya?
Di luar itu, permasalahan e-KTP ini sebenarnya lumayan ruwet. Andaikan saja dulu Setya Novanto and the Gengs tidak korupsi anggaran e-KTP, pasti sekarang kita sudah bisa mengakses segala fasilitas negara dengan mudah. Dan pastinya Pakde juga tidak akan buat tiga kartu sakti, soalnya programnya lebih mudah langsung aja diinput ke e-KTP, karena semuanya sudah terintegrasi. Tapi saat ini mau gimana lagi bro, nasi sudah menjadi bubur anggaran e-KTP keburu dipangkas sama para koruptor. Walah dalah…
Urus KTP aja enggak bisa, ini negara serius apa bercanda sih? Share on XEh tapi sebentar dulu deh bro, apa mungkin ya Sandi benar-benar bisa mewujudkan e-KTP sebagai single identity number yang terintegrasi? Kalau bisa Alhamdulillah deh tapi jangan sampai ya pengelolaannya dilempar ke asing dan jangan sampai juga datanya yang sudah terkumpul bocor kayak kasus e-KTP yang ada di India. Kalau sampai dimanfaatkan asing atau sampai bocor wah bisa amsyong bro! (G42)