HomeBelajar PolitikDebat Pilgub II: Golput Tetap Tinggi

Debat Pilgub II: Golput Tetap Tinggi

Walau pelaksanaan debat pasangan calon gubernur DKI yang kedua dianggap sudah lebih baik dari yang pertama, namun survei memperlihatkan kalau angka swing voters masih tetap tinggi.


pinterpolitik.com – Senin, 30 Januari 2017.

JAKARTA – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tinggal sebulan lagi, namun beberapa hasil survey memperlihatkan kalau angka massa mengambang (swing voters) masih tetap tinggi. Menurut Chief Executive Officer (CEO) Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, jumlah pemilih yang belum menentukan masih sebesar 11,25 persen. Angka ini didapat setelah pelaksanaan debat ketiga pasangan calon gubernur DKI, Jumat (27/1) lalu.

Menurut Komisioner Ombudsman, La Ode Ida, masih tingginya angka massa mengambang ini karena materi yang dipaparkan oleh pasangan calon (paslon) hanya membahas masalah administratif atau hanya dipermukaan saja, belum menyentuh hal-hal yang lebih substansial.

“Kemarin hanya membahas cover bukan kulitnya. Seharusnya mereka menjelaskan kebijakan yang akan dijalankan bila menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Jadi lebih ke action,” katanya, Minggu (29/1).

Usai debat kedua paslon gubernur, lembaga survei seperti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Populi Center, Alvara Research Center, dan Indikator Politik Indonesia memperlihatkan hasil yang beragam. LSI menempatkan pasangan Ahok-Djarot dan Agus-Sylvana akan melaju keputaran kedua, meninggalkan pasangan Anies Sandi dengan tingkat elektabilitas 21,4 persen.

Sedangkan Populi Center memperlihatkan elektabilitas Ahok-Djarot di angka 36,7 persen, Anies-Sandi 28,5 persen, dan Agus-Sylvana 25 persen. Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 38,2 persen,  sedangkan Agus-Sylvana 26,5 persen, dan Anies-Sandi 23,6 persen.

Sementara itu, Alvara Research Center memperlihatkan keunggulan Ahok-Djarot sebesar 34,83 persen, Agus-Sylvana 31,75 persen, dan Anies-Sandiaga 22,17 persen.

Untuk meningkatkan elektabilitas, ketiga paslon secara bergantian mendatangi mantan presiden BJ Habibie untuk mendapatkan restu dari tokoh pemerintahan yang bersikap netral di Pilkada ini. Ketiga paslon diterima dengan tangan terbuka dan masing-masing mendapatkan wejangan apabila mereka nanti terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. (Berbagai sumber/R24)

Baca juga :  Pilkada 2024: Jokowi’s Next Battle?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...