“Rezeki, jodoh dan ajal tidak ada yang tahu. Hanya Tuhan yang maha tahu.”
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]im Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) membuatkan video khusus yang ditujukan untuk santri milenial. Video yang melibatkan orang-orang dari generasi milenial ini bertujuan untuk mendongkrak elektabilitas cawapres nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin di kalangan anak muda.
Menurut Ma’ruf, dalam video tersebut kalangan milenial mengajaknya berdialog. Kemudian, video tersebut diviralkan kepada generasi milenial yang notabene aktif di media sosial. Kata Ma’ruf, anak muda itu memvideokan dirinya, mengajak diskusi, mengajak dialog, dan kemudian diviralkan.Weleh-weleh.
Intinya nih gengs, kalau eyke menelaah isu ini, rasa-rasanya tuh hati ini teriris, dan sampai membuat cairan di balik kelopak mata eyke mengalir. Kenapa? Iya gengs, jadi eyke tuh enggak sampai hati melihat Ma’ruf yang sudah sepuh begitu masih saja dipaksa-paksa biar kelihatan milenial. Ckckck. Ini tim kampanye yang nyuruh siapa sih? Wkwkwkwk.
Bagaimana menurut kalian gengs, emang tidak ada orang lain selain Ma’ruf ya yang bisa dijadikan sebagai wakilnya Jokowi? Aduh, emang sih sebenarnya pertanyaan ini basi banget, tapi gimana lagi, eyke masih belum sampai hati melihat eksploitasi ini terjadi. Wkwkwk. Bercanda cuy!
Di luar itu semua gengs, Ma’ruf juga merespons hasil survei Alvara yang menyatakan dirinya dan Jokowi kekurangan basis generasi milenial. Menurut doi, selama ini TKN KIK sudah mengerahkan banyak program berbasis generasi milenial untuk menarik simpati kelompok tersebut.
Hmmm, benar kan, ternyata banyak nih yang sependapat sama eyke bahwa generasi milenial bukannya pada respect, eh malah enggan merapat ke Jokowi-Ma’ruf. Share on XOh iya, dalam konteks hasil survei tersebut, ternyata juga membuat Ma’ruf berpikir seperti ini gengs:
“Sebenarnya saya kurang apa ya? Padahal kan ada pemuda milenial, remaja milenial, santri milenial. Tapi kenapa ya kok kalangan milennial kita masih kalah? Padahal saya sudah berkali-kali loh bilang, maju sebagai cawapres ini semata-mata untuk kepentingan generasi milenial di masa depan. Ingin menanam pohon untuk generasi muda.” Weleh-weleh.
Mungkin jawaban mengapa banyak generasi milenial yang tidak berpihak pada Jokowi-Ma’ruf adalah karena terlalu memaksakan diri alias ketuaan buat milenial. Wkwkwk, bercanda loh, piss! Jangan baper ya, namanya juga generasi milenial. (G35)