“Di manakah cinta, keindahan dan kebenaran yang kita cari?”
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]enurut kalian apa mungkin pemerintah Indonesia bisa melakukan penghematan biaya saat menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali pada 8 hingga 14 Oktober 2018?
Hmm, kalau menurut eyke, enggak mungkin layaw! Dana e-KTP dulu aja dikorupsi, masa dana pertemuan IMF-World Bank mau dihemat dan kelebihannya dibalikin ke negara. Prettt, yang ada mah sisa uangnya dihambur-hamburin dan dipakai makan dan nginap di hotel mewah.
Terus kalau masih ada lagi, uangnya buat beli-beli barang mewah dan buat akomodasi enggak jelas untuk siapa. Yang penting habis tanpa sisa. Ckckck, biasanya sih gitu ya gengs yang eyke tahu, tapi enggak tahu deh kalau sekarang gimana! Wkwkwk.
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengatakan dengan tegas, seharusnya pemerintah bisa berhemat, terlebih sedang dilanda banyak bencana. Kata doi, kita harus prihatin jika pemerintah menghamburkan dana yang besar.
Saat negeri kita dilanda berbagai musibah bencana, menurut Priyo kita harus menunjukkan empati terhadap saudara-saudara kita yang sedang kena musibah bencana di Palu, Donggala, dan Lombok.
Ihhh, doi enggak tahu aja gengs, para koruptor yang udah-udah juga ngomongnya sama banget nih kayak yang diomongin sama Priyo! Jangan bilang doi ngomong kayak gitu cuman cari perhatian aja nih, biar dikira peduli banget gitu sama korban bencana! Eh tahunya nanti pas doi atau partainya dikasih kesempatan urus negeri ini juga enggak tahu bakal seberantakan apa. Apalagi bossnya itu loh.
Wkwkwk, jangan kaget dan mudah terpukau gengs sama kicauan-kicauan politisi. Kebanyakan dari mereka sama aja! Senangnya nyari muka bae! Share on XEh bentar, eyke ngomong gini enggak terkecuali untuk presiden ya! Jokowi juga sama aja ko. Katanya berani bilang negeri ini negeri maritim! Negeri ini di tangan doi akan berdaulat pangan dan sebagainya! Hmm, mana maritimnya, mana daulat pangannya? Maritim kok pembangunannya banyak di darat?
Udah ah, capek ngomong Jokowi dan oposisinya!
Daripada pikirin oposisi, Jokowi dan uang Rp 855,5 miliar untuk kegiatan yang bertujuan perbanyak utang, mending pikirin ungkapannya Percy Bysshe Shelley: “Takut bukan untuk masa depan, menangis bukan untuk masa lalu.”(G35)