HomeBelajar PolitikBalada Harga Tiket Pesawat Turun

Balada Harga Tiket Pesawat Turun

Saya tidak bisa menginstruksi karena maskapai tidak ada yang melanggar, saya hanya bisa mengimbau karena sudah mendekati lebaran.” ~ Budi Karya


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]enteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, beberapa waktu lalu mengimbau agar tiket penerbangan segara diturunkan, terutama mejelang musim lebaran. Mantap, jadi mudik dong lebaran tahun ini.

Belum lama dari imbauan Budi, ternyata langsung saja nih Garuda Indonesia, sebagai maskapai penerbangan pelat merah, menurunkan harga tiketnya. Salah satu tiket yang diturunkan tujuan Padang-Jakarta-Padang. Hmmm, pasti buat orang-orang yang gemar dengan politik terutama dari kubu oposisi bakalan bilang gini saat mengetahui kebijakan maskapai. “Wah, kebijakkan maskapai penerbangan terendus unsur politik cuy! Soalnya tiket yang diturunkan salah satunya ke Padang, kalian tahu sendiri kan Padang lumbung suarannya siapa?” Ahahaha.

Nah, tapi kalau katanya orang apatis yang mengetahui harga tiket pesawat turun pasti mereka bilang gini. “Sabodo teuing lah yang penting harga tiket turun, mau ada unsur politik kek enggak kek yang penting kalau mau liburan tiket murah terus juga kalau mau mudik ongkos nggak bikin kantong jadi bolong. Tul apa betul?”

Beda lagi nih buat orang yang kritis melihat harga tiket turun dan melihat imbauan Budi kepada seluruh maskapai menurunkan harga. Apakah perusahaan seperti Garuda tidak rugi kalau misalnya harga tiket turun? Sebagai BUMN, siapa sih yang memberi perintah kepada Garuda untuk mengikuti imbauan tersebut? Menteri Rini Soemarno? Kalau benar, apakah kebijakan ini sehat buat Garuda  yang katanya terus merugi? https://tirto.id/kenapa-garuda-terus-merugi-cM8z

Terus, kalau diingat lagi, salah satu penyebab harga tiket pesawat itu sempat naik karena harga avtur yang mahal buat maskapai. Nah, memangnya sudah ada kepastian kalau harga avtur bakal ikutan turun? Memang sih ada instruksi presiden untuk itu, tapi sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan Pertamina belum terkait hal ini?

Baca juga :  Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Eh BTW, ketika Garuda memutuskan harga tiket turun, ternyata saham perusahaan itu ikutan turun. Waduh, investor aja ketar-ketir nih dengan keputusan ini! 

Piknik lah biar tidak mudah panik! Share on X

Ketidakstabilan harga penerbangan tiket pesawat domestik memang berhasil memberikan banyak dampak yang kurang positif dari masyarakat. Terutama mereka yang mengandalkan mata pencarian dari wisatawan. Nah di sini juga, sebenarnnya perlu koordinasi dengan Kementerian Pariwisata, harga yang tidak memberatkan buat industri turisme di Indonesia itu seperti apa? 

Kalau dilihat, ruwet juga ya, padahal cuma perkara harga tiket doang. Tapi ya seharusnya tidak dianggap dan dibikin ruwet kalau semua mau berkoordinasi dengan baik pasti hasil kebijakannya tepat sasaran. Garuda sebagai perusahaan tidak rugi, masyarakat juga tidak dirugikan, pokoknya semua senang.(G42)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...