HomeBelajar PolitikAshiaap Jokowi vs Sandi

Ashiaap Jokowi vs Sandi

“Saat cinta berdaulat, tidak ada keinginan untuk menguasai dan saat kekuasaan berkuasa, cinta berkurang. Seseorang merupakan bayangan atas yang lain.” ~ Carl Gustav Jung


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]etelah bertemu Jokowi, YouTuber Atta Halilintar kini juga bertemu Sandiaga Uno. Selain ikut dalam satu acara yang sama dengan Sandi di Sragen, mereka juga menyempatkan waktu membuat video blog (vlog) bareng.

Waduh, sepertinya Sandi tidak mau kalah ngehits dibandingkan Jokowi nih. Belum terhitung satu bulan pertemuan Atta dengan Jokowi, eh kemarin Sandi sudah “menculik” Atta ke Sragen. Apakah ini yang dinamakan musuh bebuyutan? Habisnya kedua kubu terlihat semakin tidak mau kalah.  Wkwkwk, eh ini serius loh bro. Apalagi subscriber YouTube Atta kan jumlahnya udah 13 juta. Lumayan buat nambahin jumlah dukungan.

Hal seperti ini bukan satu dua kali saja terjadi. Dari soal kebijakan Kartu Pra Kerja milik Jokowi yang dilawan dengan Rumah Siap Kerja milik Sandi, lalu ada tempe setipis kartu ATM yang dibilang Sandi sama tempe segede gaban yang dipamerin Jokowi. Eh sekarang mereka saling menculik Atta dan tak lupa juga keduanya menggunakan produk hoodie  yang dikenal dengan sebutan jaket AHHA.

Di luar itu, lumayan juga ya Atta bisa sembari promo jaket gratis yang harga aslinya sampai Rp 800 ribu itu. Kapan lagi coba jualan jaket bisa dipakai sama presiden dan cawapres. Ahahaha.

Eh tapi kalau dipikir-pikir, kenapa ya dari semua influencer dan YouTuber, kok hanya Atta yang jadi rebutan? Jangan bilang karena kedua kubu ingin meng-AHHA-kan Indonesia nih. Enggak kebayang kalau Indonesia di-AHHA-kan oleh mereka, bisa jadi kata “siap” di KBBI berubah jadi “Ahsiaap” nih! Wkwkwk, bercanda bro.

Oh iya, ngomong-ngomong kalian sadar enggak sih, dari seluruh Pilpres yang pernah dilaksanakan di Indonesia, baru kali ini saja kubu-kubu yang bertarung getol saling mengimitasi strategi lawan.

Baca juga :  Jokowi Wrapped 2024

Selain dari beberapa kasus yang tertulis di atas, contoh lain misalnya seperti deklarasi dukungan Alumni SMA Pangudi Luhur (PL) dan deklarasi keluaraga Uno di Gorontalo untuk Jokowi. Padahal semua kan tahu kalau yang alumni SMA PL dan yang dari keluarga Uno itu kan Sandi. Pokoknya semua yang dilakukan Jokowi tuh terkesan menghantam ke sosok Sandi ketimbang Prabowo.

Apa mungkin ya Jokowi lebih takut sama Sandi dibanding Prabowo? Hmm, emang sih tidak ada yang tahu pasti. Tetapi yang pasti, di Pilpres 2019 ini Jokowi sama Sandi semakin nyata saja saling serangnya. Betul apa betul? (G42)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...