HomeBelajar PolitikApakah Jokowi Seperti Raja Wiwik?

Apakah Jokowi Seperti Raja Wiwik?

“Kerajaan langit, permukaan bumi dan laut hanya milik Tuhan! Ingat, kamu hanya numpang, nak!”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]urang lebih pada tahun 19 SM, hiduplah seorang raja bernama Wiwik. Ingat bernama Wiwik, bukan wik wik wik wik, atau ah ah ah ah, apa lagi ih ih ih ih ya, wahai pembaca. Dan ingat, setelah kalian mengerti maksudnya, jangan lupa ucapkan kata-kata “asyiaaapp grak” dengan kencang ya!

Nah, Raja Wiwik dikenal sebagai raja yang berhasil dalam menjalankan segala urusan kerajaan. Dari permasalahan ekonomi, kerja sama antarkerajaan, bahkan sampai soal peresmian bangunan-bangunan di berbagai pelosok negeri ia hadiri.

Saking pekanya Raja Wiwik, doi hampir dinobatkan sebagai raja seumur hidup oleh sebagian masyarakatnya. Namun, namanya juga manuasia, pastilah ada yang memiliki perilaku yang tidak terpuji seperti, syirik, dengki hati, gibah, dan lain sebagainya.

Sebab itu, masih ada sebagian rakyat yang membenci cara Wiwik memimpin. Bahkan sebagian rakyat itu diklaim telah berusaha menggoyangkan singgasananya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan cara menerbitkan selebaran fitnah kepada oposisi kekuasaannya  mengatasnamakan Wiwik.

Memang, hal ini menjadi sebeuah ironi sebab sebelum Wiwik terpilih menjadi seorang raja, dirinya pernah dilanda dengan selebaran yang sama. Bedanya, pada waktu itu selebaran yang tersebar di pelosok negeri ditujukan untuk menjelek-jelekkan dirinya. Namun, mungkin kah kali ini ia mengunakan hal yang sama dengan tujuan membalas dendam?

Hmm, rasanya mustahil.

Banyak orang meragukan hal itu, terutama para pendukung Wiwik, yang mengatakan seperti ini:

“Tidak mungkin Rajaku melakukan perbuatan tidak terpuji seperti itu. Ini pasti fitnah kejam. Memang oposisi ini tidak pernah bisa melihat kerajaan yang dipimpin Wiwik jadi maju”.

Baca juga :  2029 "Kiamat" Partai Berbasis Islam? 

Namun, di sisi lain kelompok oposisi mengatakan seperti ini:

“Wiwik memang kejam, raja pendendam. Yang percaya dan bilang negara ini menjadi maju di tangan Wiwik, mungkin matanya sudah buta”.

Keributan selebaran terus menjadi momok, dari golongan petani, pendakwah, rakyat jelata sampai para akademisi serta pejawat kerajaan, tak henti berdebat soal masalah ini.

Meskipun demikian, Wiwik sempat mengaku bahwa hingga sekarang belum melihat seperti apa selebaran bernama “Barokah Banget” yang ramai beredar di tempat-tempat ibadah. Wiwik pun mengaku ingin sekali membaca dan mengetahui selebaran yang isinya menyudutkan lawan politiknya itu.

Setelah Wiwik bilang ingin sekali membaca dan mengetahui selebaran itu, keironian pun semakin nampak.

Mengapa? Share on X

Karena itu, para cendikiawan di negeri itu berpikir untuk kesekian kalinya bahwa Wiwik yang katanya sangat peka terhadap kehidupan rakyat, masa belum tahu seperti apa selebaran itu?

Para cendikiawan menilai hal itu bisa saja membuktikan bahwasanya Wiwik bukan seorang raja yang peka. Jika ia seorang raja yang peka, mengapa ia biarkan masalah sensitif seperti itu?

Muncullah asumsi sementara dari para cendikiawan itu seperti ini:

“Wiwik bukan raja yang peka terhadap rakyatnya. Buktinya masalah seperti itu saja lambat ia respon. Memangnya dia juga tahu di pelosok sana banyak jalan-jalan yang rusak dan anak-anak yang kurang gizi?”

Pada akhirnya, sampai hari ini para cendikiawan itu masih bertanya. Benarkah Wiwik seorang raja yang luar biasa? Banarkah tidak ada busung lapar di kerajaannya? Benarkah tidak ada jalan rusak di era kekuasaannya?

***

(Cerita ini hanyalah fiksi, jadi buat kalian yang mencoba untuk mengerti, jangan dibawa ke dalam hati, apalagi dibawa ke kantor polisi. Cukup sekian dan terima kasih J.) (G35)

Baca juga :  Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...