HomeBelajar PolitikAnies Tersandera di Jakarta

Anies Tersandera di Jakarta

“Jika seseorang belum menemukan sesuatu untuk diperjuangkan hingga akhir hayatnya, maka kehidupannya tidak berharga.” ~ Martin Luther King


PinterPolitik.com

[dropcap]B[/dropcap]aru saja berlalu pertemuan antara Partai Gerindra dan PKS yang membahas persoalan posisi wakil Gubernur DKI Jakarta. Pertemuan ini pada awalnya mendapatkan respon yang cukup positif dan penuh dengan harapan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies sangat berharap PKS dan Gerindra memiliki kesepakatan secepatnya untuk mencari wakilnya di DKI Jakarta. Menurut Anies, harus ada kesepakatan yang bulat, bukan kesepakatan lonjong. Untung bukan kubus, jajar genjang atau setengah lingkaran ya bang. Ehehehe.

Pertemuan Gerindra-PKS digelar di kantor DPD Gerindra DKI di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. PKS dipimpin oleh Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo. Share on X

Pertemuan itu berlangsung secara tertutup. Pada awal pertemuan, pimpinan Gerindra dan PKS itu sempat kompak menampilkan gestur salam dua jari.

Namun, hal yang diawali dengan pemandangan harmonis itu belum membuat Anies banyak berkomentar mengenai siapakah yang sebenarnya layak dan berhak mendapatkan posisi pendampingnya di DKI Jakarta.

Menurut Anies,  dirinya akan tetap menunggu sampai ada pembicaraan lebih jauh. Kalau sudah ada pembicaraan bersama, barulah Anies mau banyak berbicara. Mungkin di luar ini, Anies tidak mau banyak berbicara karena dirinya takut kena serang netizen yang mulutnya tajam setajam silet. Wkwkwk.

Tapi keputusan Anies yang lebih memilih diam itu sangatlah tepat! Mengapa? Soalnya, baru saja ada kabar yang beredar dari Ketua Dewan Syariah DPW PKS DKI, Abdurrahman Suhaimi, yang menilai pernyataan Ketua DPD Gerindra DKI Mohammad Taufik tak masuk akal. Taufik menyebut kader PKS belum tentu bisa menjadi Wakil Gubernur DKI. Wkwkwk.

Untung aja ya Anies enggak banyak ngomong. Kalau ngomong sedikit lagi, kelar udah nasib Prabowo! Lah kenapa Prabowo?  Iya, bakal kelar pamornya Prabowo gengs, soalnya kalau Anies bilang: “PKS lah yang lebih asyik jadi wakil saya,” nanti Prabowo dan koalisi nyanyi di media, terus masyarakat merespon seperti ini:

Baca juga :  Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

“Wah parah, tenyata Prabowo maruk banget ya! Sudah jabatan capres dan cawapresnya dari Partai Gerindra, eh masih aja ngarep minta wakilnya Anies dari partainya. Segala maksa dan ngancam Anies untuk milih kader Gerindra jadi wakilnya lagi! Ckckck.

Ataupun kalau seandainya Anies bilang: “Gerindralah yang cucok jadi wakil saya di Jakarta”, eh malah PKS yang bilang gini:

“Wah, bener nih kata-katanya Bupati Boyolali soal Prabowo!”  Wkwkwk. (G35)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...