HomeBelajar PolitikAHY AKAN MEMPERBANYAK RESAPAN AIR

AHY AKAN MEMPERBANYAK RESAPAN AIR

Kecil Besar

Agus sudah berkomitmen tidak akan asal menggusur rumah warga. Pasalnya, jika warga asal digusur tanpa mempedulikan aspek lainnya justru malah menimbulkan permasalahan baru.


pinterpolitik.com – Selasa, 3 Januari 2017

JAKARTA – Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan dia akan serius mengurangi masalah banjir dengan mencari solusinya. Kita ingin yakinkan sungai di Jakarta normal, sehingga mampu menampung air dan tidak terjadi lagi banjir. Selain itu akan diperbanyak resapan air.

Hal itu dikemukakan Agus menjawab pertanyaan warga di kawasan Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, Senin (2/1/2016). Sebelumnya, Deden, warga Petukangan Selatan, bertanya ke calon gubernur DKI Jakarta, AHY, mengenai permasalahan banjir dan penggusuran.

Agus juga mengatakan akan memperbanyak daerah resapan air di kawasan permukiman warga. “Kita butuh kerja sama bersama,” katanya.

Mengenai penggusuran permukiman penduduk, Agus sudah berkomitmen tidak akan asal menggusur rumah warga. Pasalnya, jika warga asal digusur tanpa mempedulikan aspek lainnya justru malah menimbulkan permasalahan baru.

Menurut cagub DKI yang berpasangan dengan calon wagub Sylviana Murni itu, kita harus mencari solusi lain untuk menata lingkungan tanpa harus menggusur. “Itu komitmen saya memimpin Jakarta ke depan,” ujar AHY.

Menjawab pertanyaan Husni, juga warga Petukangan Selatan, AHY mengatakan, jika terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, dia akan mengkaji ulang proyek reklamasi.

“Saya intinya tidak akan meneruskan atau membatalkan itu (reklamasi). Saya akan meninjau ulang apakah ada aspek-aspek yang dilewati pemerintah soal itu,” ujarnya.

Ditegaskan, jika ditemukan adanya aspek yang dilanggar oleh pemerintah sebelumnya dia akan meninjau kembali permasalahan tersebut. Apa pun keputusan yang dia ambil soal reklamasi, pasti akan melibatkan warga. Sebab, menurut AHY, warga yang paling terkena dampak paling besar dari proyek tersebut. (Kps.com/E19)

Baca juga :  Nge-Audit Kerjaan Para Menko Santuy
spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...