HomeBelajar PolitikAgenda Program AHY Untuk Kesejahteraan Warga Jakarta

Agenda Program AHY Untuk Kesejahteraan Warga Jakarta

Kecil Besar

pinterpolitik.comSenin, 26 Desember 2016.

Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, dia dan calon wakil gubernur Sylviana Murni memiliki banyak program untuk memperbaiki kesejahteraan warga Jakarta. Di antaranya, melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dengan menambah besarannya untuk meningkatkan ekonomi warga.

Selain itu, Agus ingin terus memberdayakan komunitas menjadi lebih giat dan melakukan beragam kegiatan positif untuk menghadirkan perbaikan kualitas hidup masyarakat. Dia menyampaikan garis besar apa-apa yang akan dilakukannya apabila terpilih menjadi gubernur pada Pilkada DKI 15 Februari 2017.

“Insya Allah saya dan Mpok Sylvi akan membawa perubahan untuk Jakarta. Saya akan memimpin Jakarta dengan jauh lebih manusiawi. Yang kita bangun adalah masyarakatnya,” ucap Agus.

Penyandang Disabilitas

Agus mengatakan, akan memperhatikan penyandang disabilitas jika terpilih sebagai gubernur. Hal itu dia dikemukakan setelah menerima pengaduan mengenai Jakarta yang belum ramah terhadap kaum difabel. Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Gufroni Sakaril menyampaikan kepada AHY soal ketidakramahan Jakarta terhadap penyandang disabilitas.

Agus mengatakan, akan menindaklanjuti keluhan warga terkait hal tersebut jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia juga mengemukakan belajar dari Pak SBY yang selalu memperhatikan masa depan penyandang disabilitas. Dikemukakan, dia tak ingin hanya membangun Jakarta dari segi fisiknya. Ia ingin membangun jiwa dan raga warga Jakarta agar bahagia.

Agus ingin memperhatikan organisasi, program, kegiatannya, termasuk hari besar disabilitas. Pendidikan dan kesehatan akan meningkatkan kualitas hidup mereka. Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 itu mengemukakan, tidak ingin berjanji muluk-muluk. Dia ingin membuktikan omongannya jika terpilih sebagai gubernur DKI.

Baca juga :  The War: Prabowo vs Mafia Migas
spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...