HomeBelajar Politik35 DIPLOMAT RUSIA TIBA DI NEGARANYA

35 DIPLOMAT RUSIA TIBA DI NEGARANYA

Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (30/12/2016), mengatakan, Moskow tidak akan mengusir siapa pun kendati Washington mengeluarkan sanksi terhadap Rusia.


pinterpolitik.com – Selasa, 3 Januari 2017

MOSKOW – Tiga puluh lima diplomat Rusia yang diusir dari Amerika Serikat atas dugaan peretasan sistem pemilihan presiden AS, beberapa waktu lalu, tiba di Moskow, Senin (2/1/2017) dini hari waktu setempat.

Menurut Televisi Rusia, pesawat Rusia Il-96 yang membawa para diplomat dan keluarganya itu mendarat di Bandara Vnukovo, Moskow, Senin pukul 02.05 setelah lepas landas dari Washington DC, AS, Minggu (1/1/2016). Televisi tersebut menayangkan video kedatangan para diplomat beserta keluarganya.

Presiden Barack Obama memerintahkan pengusiran ke-35 diplomat Rusia sebagai balasan atas tindakan menakut-nakuti terhadap para pejabat AS di Moskow dan operasi maya dalam Pilpres AS. Obama menyebut pengusiran itu sebagai balasan tepat dan perlu atas usaha-usaha untuk mengganggu kepentingan AS.

Tetapi, Moskow membantah semua tudingan Washington itu. Juru bicara Kremlin mengatakan, sanksi yang diterapkan AS itu tidak sesuai hukum.

Seperti diberitakan media massa, Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (30/12/2016), mengatakan, Moskow tidak akan mengusir siapa pun kendati Washington mengeluarkan sanksi terhadap Rusia.

“Kita tidak akan membuat masalah bagi para diplomat Amerika. Kita tidak akan mengusir siapa pun,” kata Putin melalui suatu pernyataan.

Sebelumnya, Menlu Rusia mengajukan usul agar Rusia balik mengusir 35 diplomat AS serta memblokir akses Kedutaan Besar AS di Moskow ke sebuah pondok liburan dan sebuah gudang sebagai balasan atas langkah yang dikeluarkan Washington.

Pada Kamis lalu, Deplu AS memerintahkan pengusiran 35 diplomat Rusia yang dicurigai melakukan aksi mata-mata serta menutup dua kompleks milik Kedutaan Besar Rusia.

Baca juga :  Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Pengusiran dan penutupan kompleks itu dilakukan sebagai hukuman atas “campur tangan Rusia dalam pemilihan AS serta pelecehan yang dialami para diplomat kami di luar negeri”. Demikian pernyataan Deplu AS.

Presiden Obama juga menjatuhkan sanksi pada dua lembaga intelijen utama Rusia, yaitu Direktorat Intelijen Utama (GRU) dan Dinas Keamanan Federal (FSB). Sanksi juga dikenakan terhadap empat pejabat GRU serta tiga perusahaan yang diduga memasok dukungan materi bagi operasi peretasan dengan tujuan untuk mencampuri pemilihan presiden AS.

Pada perkembangan lainnya, Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengemukakan keraguan baru mengenai kesimpulan intelijen AS bahwa Rusia mencampuri pemilihan presiden melalui peretasan komputer.

Trump, pada pesta Malam Tahun Baru di rumahnya di Florida, mengatakan kepada para wartawan, dia menghendaki sumber-sumber intelijen AS merasa pasti, “karena itu adalah tuduhan yang sangat serius, dan saya ingin mereka merasa pasti.”

Ia mengatakan tidaklah adil membuat tuduhan terhadap Moskow kalau ada sedikit pun ketidakpastian, sebagaimana dilaporkan Voice of America, Minggu (1/1/2016).

Trump, yang akan dilantik menjadi presiden ke-45 AS pada 20 Januari 2017, mengatakan, dia mengetahui lebih banyak mengenai tuduhan Washington terhadap Moskow daripada yang diungkapkan kepada umum dan katanya “Anda akan mengetahui hari Selasa (3/1/2017) atau Rabu (4/1/2017).

“Saya banyak mengetahui tentang peretasan,” katanya. “Dan peretasan sangat sulit dibuktikan. Jadi itu mungkin saja dilakukan oleh orang lain. Dan saya juga mengetahui hal-hal yang tidak diketahui oleh orang lain, jadi mereka tidak dapat merasa pasti mengenai keadaannya,” katanya. (Kps.com/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...