D74 ─ author
Latest articles
Nalar Politik
BRIN, Solusi yang Salah Langkah?
D74 -
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendapat sorotan tajam setelah meleburkan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman pada akhir 2021 lalu. Sejumlah peneliti honorer terancam...
Nalar Politik
Yahya Buka “Saham Politik” PBNU?
D74 -
Ketua Umum (Ketum) baru Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf berinisiatif melepaskan organisasi Islam terbesar di Indonesia ini dari politik praktis. Mungkinkah mimpi itu terjadi? Dan bagaimana secara keseluruhan dinamika politik PBNU di bawah kepemimpinannya?
Nalar Politik
Utopianisme di Balik Peretasan PSSI
D74 -
Tidak lama setelah tim nasional (timnas) Indonesia kalah dari timnas Thailand pada Final Piala ASEAN Football Federation (AFF) leg 1, situs Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) diretas. Peretasnya menyatakan rasa kekecewaan pada PSSI. Fenomena peretasan “kegundahan hati” ini sendiri bukan yang pertama kalinya terjadi di Indonesia, bahkan saat ini semakin marak. Apa penyebabnya?
Nalar Politik
Prancis Manfaatkan Ketakutan Prabowo?
D74 -
Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA) dari Amerika Serikat (AS) dianggap menjadi penyebab Indonesia membatalkan niatan membeli jet tempur SU-35 dari Rusia. Di sisi lain, Indonesia semakin gencar mendatangkan alat utama sistem senjata (alutsista) dari Eropa. Mungkinkah ada skenario tersembunyi yang menguntungkan produsen alutsista Eropa di balik aturan CAATSA?
Nalar Politik
ASEAN, Korban Pertama Hegemoni Tiongkok?
D74 -
Baru-baru ini publik dihebohkan dengan berita Myanmar yang mengumumkan akan menggunakan mata uang Tiongkok, renminbi sebagai mata uang resmi perdagangannya pada 2022. Tidak hanya Myanmar, ternyata Perhimpunan Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sudah mulai gunakan renminbi, termasuk Indonesia. Mengapa ini bisa terjadi? Dan apa alasan politik di baliknya?
Nalar Politik
No Way Home Ajarkan Machiavellianisme?
D74 -
Film Spider-Man: No Way Home tengah menjadi buah bibir. Selain susunan aktor yang menarik, plot cerita tentang moral dilema juga jadi sorotan. Apakah ada pesan tersembunyi di dalamnya?
Nalar Politik
Mahathir Ingin Jokowi “Seimbangkan” ASEAN?
D74 -
Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad beberapa waktu yang lalu memuji Indonesia dan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pantas menjadi pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Apa yang membuat Mahathir berpikir demikian?
Nalar Politik
Ada Apa dengan Pertamina?
D74 -
PT Pertamina akhir-akhir ini dilanda polemik panas. Mulai dari pernyataan Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama terkait sejumlah kontrak yang merugikan, sampai aksi mogok kerja dan tuntutan pemecatan Direktur Utama (Dirut), Nicke Widyawati. Ada apa sebenarnya dengan Pertamina?
Nalar Politik
Balapan Antariksa: Biden vs Xi Jinping
D74 -
Perlombaan antariksa atau space race tidak berhenti pada masa Perang Dingin. Saat ini, Tiongkok menjadi penantang baru Amerika Serikat (AS) atas kepimpinan ruang angkasa. Siapa kira-kira yang akan menang dalam perlombaan kali ini?
Nalar Politik
Politisasi Agama Lahirkan Radikalisme?
D74 -
Politisasi agama menjadi fenomena yang lumrah dalam setiap ajang politik, seperti pemilihan umum (pemilu). Ini adalah praktek yang kerap mendapat kecaman dan kritik dari sejumlah pengamat maupun masyarakat. Bahkan, ada yang mengatakan politisasi agama menjadi benih dari munculnya gerakan radikalisme. Benarkah anggapan demikian?
Nalar Politik
Waspada Kuda Troya Tiongkok?
D74 -
Seiring perkembangan teknologi, taktik peperangan semakin kompleks. Tiongkok baru-baru ini disebutkan mengembangkan rudal yang bisa diselundupkan dan diluncurkan dalam kargo kapal kontainer. Mereka juga diketahui kembangkan teknologi lain yang dapat mengintegrasikan fungsi sipil dan militer. Mengapa ini dilakukan Tiongkok?
Nalar Politik
Video Gim, Masa Depan Politik?
D74 -
Mayoritas masyarakat Indonesia adalah pemain video gim. Melihat ini, banyak politisi yang mulai terjun ke dunia video gim dan esport untuk mendapatkan dukungan dari para pemain. Apakah hal ini akan efektif? Lalu, bagaimana sebenarnya potensi video gim itu sendiri jika dilihat dari kacamata politik?