HomeBelajar PolitikAnies, 20 Persen APBD untuk Ormas?

Anies, 20 Persen APBD untuk Ormas?

“Untuk awal, 20 persen yang bisa kita lemparkan ke masyarakat.” ~ Taufan Bakri, Plt Kesbangpol DKI Jakarta 


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]ala senja menghampiri ibukota, Iim merenungi dinamika hidup di Jakarta. Bersama sahabatnya, Joy, mereka duduk di atas balkon rumah.

Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba Iim teriak gusar, seakan protes tentang Jakarta yang semakin hari semakin tak tahu arah dan tak tahu mau dibawa ke mana.

Iim: “Aaaaaaagh! Macet terus nih ibukota! Nggak ada progres! Bisanya hanya bagi-bagi jatah preman! Gini-gini aja, enggak bisa kerja apa?”

Joy: “Hussss, ngomong apa sih Im?  Biasa aja dong!”

Iim: “Hmm, habis kesal banget Joy.”

Joy: “Kenapa? Mau cerita politik lagi, atau bahas soal kebijakan dana APBD untuk ormas ya?”

Iim: “Iya Joy, coba deh kamu bayangin, masa 20 persen dana APBD DKI Jakarta  mau dibuang gitu saja!”

Joy: “Waduh, dibuang gimana maksudnya? Diletakan di tempat sampah gitu? Ahahaha.

Iim: “Bodo amat, maksudnya tuh dana ABPD Jakarta sekitar 20 persennya mau dibagi-bagi ke ormas. Kamu tahu kan itu artinya apa Joy?”

Joy: “Artinya kita harus segera buat ormas nih Im. Lumayan Im, 20 persen kan besar, coba aja kamu bayangin dana APBD DKI Jakarta tahun 2018 kemarin aja menembus angka Rp 83,26 triliun!”

Iim: “Pinter juga ide kamu Joy! Wkwkwk, eh tapi kamu pikir deh, semisal dana sebesar itu disebar ke ormas, memangnya akan efektif apa ngebangun Jakarta?”

Joy: “Efektif lah Im, apalagi kalau buat persiapan nyapres di tahun 2024. Ea ea!

Iim: “Waduh, salah nih temenan sama orang yang punya pemikiran pragmatis nan oportunis begini! Dikit-dikit mikirnya profit, mending kalau profitnya buat kemajuan, lah ini mikirnya cuman buat isi perut doang! Coba kamu pikir lagi deh, kita aja masih bingung buang sampah organik, non organik, dan B3 alias Bahan Berbahaya dan Beracun, eh sekarang malah dikasih kebijakan yang kayak gitu.”

Baca juga :  Anomali Jokowi

Joy: “Lah abis gimana Im, wong pemimpin itu kayak cermin, jadi enggak salah dong saya akhirnya jadi begini. Betul apa betul? Lagian optimis sedikit kek Im, emang kita sebodoh itu apa?”

Iim: “Waduh! Kayaknya kamu harus banyak belajar dari Martin Luther King deh, nih dia pernah bilang:  ‘Tidak ada di dunia ini yang lebih berbahaya daripada ketidakpedulian yang ikhlas dan kebodohan yang sungguh-sungguh.’ Baca-baca gih, biar kamu siap menghadapi tantangan zaman, atau kalau-kalau mau jadi timses pak gubernur buat nyalon di 2024”. (G42)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anomali PSI: Gagal Karena Kuasa Jeffrie Geovanie?

Kegagalan PSI untuk lolos ke parlemen pusat dalam dua gelaran Pemilu berturut-turut memang menimbulkan pertanyaan besar.

Puan-Mega, Ada ‘Perang Sipil’ PDIP? 

Berbeda dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani belakangan tunjukkan gestur yang lebih lembut kepada pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengapa demikian?

Ketua DPR, Golkar Lebih Pantas? 

Persaingan dua partai politik (parpol) legendaris di antara Partai Golkar dan PDIP dalam memperebutkan kursi Ketua DPR RI mulai “memanas”. Meskipun secara aturan PDIP paling berhak, tapi beberapa pihak menilai Partai Golkar lebih pantas untuk posisi itu. Mengapa demikian?

The Tale of Two Sons

Jokowi dan SBY bisa dibilang jadi presiden-presiden yang berhasil melakukan regenerasi politik dan sukses mendorong anak-anak mereka untuk terlibat di dunia politik.

Lolos “Seleksi Alam”, PKS-PKB Seteru Abadi?

Berkaca pada hasil Pileg 2024, PKB dan PKS agaknya akan menjadi dua entitas politik yang akan terlibat dalam persaingan ceruk suara pemilih Islam ke depan. Terlebih di saat PAN seakan telah melepaskan diri dari karakter Islam dan PPP harus “terdegradasi” dari kancah legislatif nasional.

Jokowi Makin Tak Terbendung?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dirumorkan meminta jatah menteri dari pemerintahan Prabowo Subianto. Apakah Jokowi makin tak terbendung?

Elon Musk dan Dimulainya Era Feudalisme Teknologi 

Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Starlink semakin memiliki keterikatan dengan dinamika politik. Jika pola ini terjaga, akan seperti apa pengaruhnya terhadap dunia politik di masa depan? 

Prabowonomics: Jurus ‘Lompatan Katak’?

Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo merupakan jenis school feeding program. Mungkinkah ini jadi kunci penting Prabowonomics?

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...