HomeCelotehJika Aku Menjadi Puan

Jika Aku Menjadi Puan

Kebijakan Sekretariat Jenderal (Setjen) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menyediakan paket isolasi mandiri (isoman) di hotel berbintang bagi anggota-anggota DPR menuai kontroversi. Jika kamu menjadi Puan Maharani selaku Ketua DPR, apa yang akan kamu lakukan?


PinterPolitik.com

Siapa yang di sini anak rantau? Tenang, aku juga ngerasain kok sulitnya jadi anak rantau, khususnya di Jakarta. Selain jauh dari orang tua dan keluarga, “kerasnya” kehidupan ibu kota pun membawa stress tersendiri.

Belum lagi, ketika harus menyiapkan berbagai kebutuhan di awal-awal perantauan, seperti mencari tempat kos. Dibandingin dengan kota aku berasal ya, di Jakarta ini, banyak kosan yang ternyata mahal meskipun fasilitasnya ya ala kadarnya.

Gimana lagi? Sebagai anak rantau baru yang tidak memiliki kendaraan, kan harus cari kosan yang dekat dengan tempat kerja atau kuliah ya. Nah, semakin strategis lokasinya, semakin mahal tuh. Pusing lah cari tempat tinggal yang pas di awal-awal masa perantauan ini.

Coba deh kalian cari tempat kosan yang murah, ber-AC (air conditioner), fasilitas parkir, koneksi Wi-Fi yang kencang, plus jasa laundry setiap hari. Pasti deh kalian nggak bakal gampang nemu. Kalau ada ya, itu bisa disebut dengan satu istilah yang ramai di TikTok, yakni hidden gem (permata tersembunyi).

Tapi nih, tahu nggak sih kalau ternyata tempat tinggal dengan fasilitas lengkap – mulai dari makan tiga kali sehari, laundry tiga potong sehari, koneksi Wi-Fi, hingga lahan parkir – sekarang bisa di-dapetin dengan gratis lho?

Gimana nggak? Sekretariat Jenderal (Setjen) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baru-baru ini mengadakan kerja sama dengan sejumlah hotel berbintang tiga lhoHmm, tentu ada syarat-syaratnya juga kalau mau nikmatin fasilitas-fasilitas tersebut. Syaratnya nih, kalian harus jadi anggota DPR – dan positif Covid-19 (yang ini nih yang nggak enak).

Baca juga :  Pak Prabowo! Waspada Indonesia Debt-Su*cide! 

Baca Juga: Akhirnya Puan Kritik Jokowi?

Isoman Mewah Covid-19 DPR

Tenang ajagaes. Meski ada satu syarat yang nggak enak, syarat satunya luar biasa seru lho. Ya iyalah, siapa sih yang nggak suka jadi anggota DPR? Bisa jadi serba ada dan serba berpengaruh. Semuanya memanggil dengan sapaan “Pak Dewan” atau “Bu Dewan”.

Ngomongin soal serunya jadi anggota DPR, aku jadi ingat dengan salah satu reality show yang terkenal pada zamannya, yakni Jika Aku Menjadi. Biasanya tuhshow satu ini mengundang warga menengah pada umumnya buat ngikutin jalan hidup mereka-mereka yang kurang beruntung.

Jalan profesi yang diikutin pun bisa macam-macam. Ada penjual tempe, pembuat tape, pencari rebung, dan sebagainya. Nah, aku membayangkan nih. Kira-kira, ada nggak ya reality show yang skenarionya dibalik – misal nih dibikin “Jika Aku Menjadi: Anggota DPR”?

Terus, individu yang mencoba menjadi anggota DPR ini adalah anak kosan yang tiap hari makan mi instan. Huhu, sedih banget ya. Gimana coba nanti rasanya anak kosan bisa merasakan paket isolasi mandiri (isoman) ala hotel bintang tiga? Berubah jadi indah dalam seketika hidupmu, nak. Hehe.

Atau nih, bisa juga tuh tajuk acaranya dibikin menjadi “Jika Aku Menjadi: Ketua DPR”. Beuh, tambah sangar ae wes. Kalau aku jadi Ketua DPR sih, aku nggak bakal ngehabisin uang buat nyebar baliho di mana-mana sih. Mending uangnya dipakai buat membantu sesama yang kini terdampak oleh pandemi Covid-19. Upss.

Ya, terlepas dari semua khayalanku ini, Ketua DPR Puan Maharani kabarnya udah meminta Setjen DPR untuk mengevaluasi kebijakan paket isoman itu sihBener tuh, Mbak Puan. Masa cuma anak kosan aja yang susah cari tempat tinggal dengan fasilitas lengkap? Hehe. (A43)

Baca juga :  For The Needs of Menko

Baca Juga: Baliho Puan, Strategi Mumpuni?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?