HomeCelotehMessi Batal ke Liga 1

Messi Batal ke Liga 1

Pemain sepak bola ternama asal Argentina, Lionel Messi, berhenti bermain untuk klubnya, FC Barcelona. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun berharap Messi bergabung ke Persija. Siapkah Messi bermain di Liga 1?


PinterPolitik.com

Baru-baru ini, ada kabar yang cukup meluapkan emosi bagi para penggemar sepak bola, khususnya mereka yang mendukung salah satu klub La Liga yang bernama FC Barcelona. Gimana nggak? Klub tersebut memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak striker andalan mereka, Lionel Messi.

Messi yang berasal dari Argentina itu pun menangis ketika mengumumkan hari terakhirnya. Tapi, tenang, guys. Secerca harapan bahwa Messi tetap akan bermain juga disebutkan di hari (8/8) itu.

Kabarnya, Messi akan bergabung dengan salah satu klub besar di Ligue 1, yakni Paris Saint-Germain F.C (PSG). Terlepas klub mana yang nantinya jadi tujuan Messi, perpindahan (transfer) pemain seperti ini udah biasa terjadi di dunia sepak bola.

Layaknya perjanjian bisnis pada umumnya, biaya kontrak – serta gaji – ikut dibahas dalam transfer pemain seperti ini. Kontrak terakhirnya dengan FC Barcelona, misalnya, bisa membuat Messi dibayar hingga USD 168,5 juta (sekitar Rp 2,35 triliun) tiap tahunnya. Waduh, duit apa duit ya itu?

Wajar memang kalau Messi dibayar begitu mahalnya. Dengan segudang prestasi dan popularitasnya, Messi menjadi salah satu pemain top di dunia. Di musim La Liga terakhirnya saja, striker asal Argentina itu berhasil membuahkan 30 gol untuk FC Barcelona.

Baca Juga: Airlangga Jadi Juara Olimpiade?

Perpanjangan PPKM

Coba bayangin kalau Messi main di klub-klub Indonesia, bisa berapa kali ya dia menjebol gawang-gawang kita? Eits, tunggu dulu, ada pertanyaan lain yang perlu dipikirkan. Bisa nggak ya klub-klub Liga 1 membayar Messi dengan gaji segitu?

Meski kontraknya mahal, ada harapan dari Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) terkait masa depan Messi, yakni Persija. Wah, bisa-bisa nanti kewalahan bayarnya kalau beneran ke Persija, Pak.

Tapi ya, “transfer pemain” yang saat ini mungkin dibutuhkan Indonesia bukanlah harapan “transfer” Messi ke Persija. Justru, pandemi Covid-19 lah yang kini perlu menjadi fokus utama.

Seharusnya, “transfer pemain” yang dilakukan adalah “transfer” para ahli dan pembuat kebijakan yang bisa segera menyurutkan gelombang penularan Covid-19. Mungkin, pemerintah bisa sekalian “beli” kontraknya dr. Faheem Younus yang terkenal di kalangan warganet dengan berbagai tips pandeminya.

Atau, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) bisa juga mendatangkan Wakil Presiden (Wapres) Republik Tiongkok (Taiwan) Lai Ching-te yang dikenal juga jago dalam membuat kebijakan penanganan wabah penyakit menular sebagai “pelatih” (manager). Siapa tahu tim-tim penanganan pandemi Indonesia yang di-kapteni oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjairan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto nantinya bisa segera membuahkan gol-gol penurunan kasus Covid-19?

Lagipula, “gol” yang ditunggu-tunggu masyarakat bukanlah hanya selebrasi soal penurunan kasus semata. Justru, hal yang dinanti-nanti adalah “piala kemenangan” dalam pertandingan melawan pandemi. Bukan begitu? (A43)

Baca Juga: Menanti Rapor PPKM ala Jokowi


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.