HomeCelotehMega Puji Megawati?

Mega Puji Megawati?

Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri akan dianugerahi gelar Profesor Kehormatan oleh Universitas Pertahanan (Unhan). Berkaitan dengan gelar tersebut, Megawati menulis sebuah paper yang meneliti kepemimpinan Presiden Megawati kala menjabat.


PinterPolitik.com

Mungkin, sudah menjadi rahasia umum bahwa penelitian di masa akhir kuliah (baca: skripsi dan disertasi) merupakan momok yang menghantui banyak mahasiswa. Bisa dibilang, tugas akhir ini harus dikerjakan melalui proses yang panjang dan tidak mudah.

Lhagimana nggak menghantui? Wong, cari topik dan pengerjaannya aja butuh proses meditasi dan bertapa yang cukup lama. Kalau topiknya kurang, ya, pasti harus cari lagi tuh.

Hmm, itu sih pengalaman mimin waktu masih duduk di bangku kuliah sihTapi, kan, ya, tiap orang pasti beda-beda. Tentunya, pengalaman masing-masing orang dalam proses pencarian topik juga pasti berbeda.

Kalau nggak percaya, coba aja tanya ke Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri. Soalnya nih, Bu Mega baru-baru ini menulis sebuah tulisan akademis (paperlho biar dapat gelar profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan (Unhan).

Judul penelitian yang diambil Bu Mega cukup menarik lho, yakni Kepemimpinan Presiden Megawati pada Era Krisis MultidimensiWah, keren uga nih. Untung, Bu Mega pernah jadi presiden ya – akhirnya bisa lebih mudah menemukan topik yang menarik ya. Congrats, Bu!

Hmmtapikok ya memilih diri sendiri buat jadi topiknya ya? Jadi, terkesan narsis gimana gitu. Mungkin nih, ini seperti meme Spider-Man yang bertemu dengan Spider-Man yang lainnya tuh. Bu Mega ketemu Bu Mega sendiri dong jadinya. Hehe.

Baca Juga: Ganjar Jadi “Buzzer” Megawati?

Megawati Teliti Megawati

Ngomongin soal pahlawan super, mimin jadi ingat juga dengan Dr. Strange – pahlawan super lainnya. Soalnya tuh, Dr. Strange ini juga beraksi di berbagai dimensi hingga multiverse lho.

Boleh jadi, Bu Mega ini bakal jadi seperti Dr. Strange yang akhirnya menjadi “penyelamat” ketika terjadi krisis multidimensi. Boleh tuh dibuat film dengan judul Bu Mega in the Multidimension of MadnessHehe. Canda deh.

Ya, semoga aja, setelah menulis paper dan menjadi profesor kehormatan, Bu Mega bisa dilihat pantas lah ya untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Soalnya, kemarin, banyak lho yang mempertanyakan kapasitas Bu Mega untuk mengarahkan riset dan inovasi Indonesia.

Baca juga :  Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Tapi, tenang, gaes. Dari sini, Bu Mega sudah membuktikan kalau dirinya bisa menyelesaikan sebuah tulisan akademis dan menjadi profesor kehormatan.

Ya, terlepas dari itu semua, semoga aja tulisan dan gelarnya bisa memberikan manfaat yang luas lah ya bagi banyak orang. Soalnya tuh, sejumlah pendapat pengamat – seperti Fernando Emas – menilai kalau ada lho orang yang mengharapkan manfaat.

Mimin sih nggak tahu siapa yang dimaksud oleh Pak Fernando. Mungkin, kita bisa bertanya ke Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Kan, Unhan secara fungsional dibina oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) tuhHehe. (A43)

Baca Juga: Menguak ‘Kemesraan’ Megawati-Putin


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?