“Menangislah bila harus menangis karena kita semua manusia. Manusia bisa terluka. Manusia pasti menangis dan manusia pun bisa mengambil hikmah” – Dewa, band musik asal Indonesia
Memang di dunia ini tidak ada makhluk yang paling sempurna. Terkadang, keburukan dan kegagalan turut mengisi perjalanan hidup setiap makhluk, termasuk manusia.
Coba lihat saja apa yang dialami oleh Riley dalam film Inside Out (2015). Berbagai perubahan yang terjadi dalam hidupnya membuat Riley merasakan berbagai emosi baru. Salah satunya adalah kesedihan.
Gimana nggak? Riley pun harus beradaptasi di lingkungan barunya setelah keluarganya harus pindah tempat tinggal. Hubungan pertemanannya juga harus berubah – membuat si Sadness menyeruak dominan dibandingkan Joy dalam pikiran Riley.
Situasi sedih seperti ini nih bisa juga lagi dirasakan oleh PDIP. Soalnya, baru beberapa waktu lalu, salah satu kadernya bernama Juliari P. Batubara yang menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) terjegal kasus dugaan korupsi terkait kebijakan bantuan sosial (bansos) Covid-19.
Kesedihan ini diungkapkan oleh salah satu politikus PDIP yang bernama Deddy Sitorus. Kata Pak Deddy, Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri padahal nggak ada lelah-lelahnya buat ngingetin kader-kadernya agar tidak melalukan korupsi lho.
Sampai-sampai, Bu Mega berurai air mata ketika mengingatkan kader-kadernya. Wah, semoga aja tangisan Bu Mega bukan sekadar tangisan Bu Aya ya. Hehe.
Tapi ya, tetap aja kasihan ya Bu Mega kalau begitu. Tangis beliau pun berakhir percuma kalau banyak kadernya malah terjegal kasus-kasus korupsi. Soalnya, selain Pak Juliari, sejumlah kader PDIP juga terjegal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lho, seperti Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo dan Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna.
Hmm, ya, semoga aja tangisannya Bu Mega tidak untuk kader-kadernya yang ditangkap ya, melainkan karena kesedihan atas kesalahan yang dilakukan oleh mereka. Kan, kasihan jadinya PDIP nanti kalau semakin dilihat buruk oleh masyarakat.
Tapi nih ya, kalau urusan tangis-menangis, Bu Mega kayak-nya perlu belajar lagi deh biar mendapatkan simpati masyarakat. Coba Bu Mega tanya caranya deh ke salah satu kadernya yang kini masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Hehe. (A43)