“Membuat aku frustasi dibuatnya” – Ayu Ting Ting, “Alamat Palsu” (2014)
PinterPolitik.com
Bukan Adian Napitupulu kalau nggak bidik sana-sini. Ibarat film nih, Bung Adian – sapaan akrab Adian – persis kayak Chris Kyle, sosok penembak jitu bertangan dingin dalam film American Sniper. Persamaan keduanya sih sama-sama punya senjata mematikan.
Kalau Kyle mengandalkan laras panjang, maka Bung Adian membidik dengan lidahnya yang enak banget kalau melempar statement. Namun, mereka berdua juga punya perbedaan, yakni soal misi pertempuran.
Ngeri ya, cuy. Begitulah yang tergambar di balik fenomena lempar kritik Adian vis–a–vis Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Kalau kita nyimak media sosial nih, Bung Adian sering banget membidik Erick. Kemarin saja, tanpa teding aling-aling, Bung Adian juga berani nyentil begini, “Sebelum masuk pada sedikit cerita dan angka terkait UMKM maka ada baiknya juga situasi Covid menjadi momentum yang bagus untuk Presiden melihat lebih jernih kinerja para menterinya dan bisa menggunakan hak konstitusionalnya untuk melakukan evaluasi kabinet.”
Anehnya, setelah tulisan itu go public, tidak butuh lama, Adian dipanggil ke Istana. Katanya sih di Istana Adian diajak diskusi sama Presiden. Hmm, mungkin nggak ya ini jadi semacam peluit tanda offside?
Pasalnya, Bung Adian ini memang dinilai kelewat liar sih. Hampir semua kritikan yang bertubi-tubi dilayangkan ke Mas Erick. Dalam kondisi wajar sih itu nggak papa ya. Namanya juga bebas berpendapat.
Tapi, kalau isu yang diangkat sporadis, kan publik jadi bertanya-tanya. Ada apa sih, Bung? Kok kayak ngebet banget sama BUMN? Apa jangan-jangan ada ‘motif’ yang lain nih?
Kalau mimin curiga, wajar kan, cuy? Soalnya nih, ada yang menganggap keganasan Bung Adian ke BUMN dipicu oleh “politik jatah” yang nggak terwujud.
Andre Rosiade, pemilik lidah tajam seperti Bung Adian juga, sampai-sampai ikut speak up, gengs. Begini kurang lebih kata beliau, “Di komisi VI kami mendengar rumor, Bung Adian memberikan usulan nama-nama ke Menteri BUMN untuk posisi komisaris. Tetapi bukannya ditambah, kawan-kawan Bung Adian malah dicopot seperti di PTPN dan Damri. Tetapi ini rumor yang kami dengar, bisa benar atau salah.”
Wah wah wah, kalau rumor itu jadinya benar, kacau juga nih Bung Adian. Aktivis PENA ‘98 yang dulu idealis beud kok jadi pragmatis bin oportunis begini ya. Lagian, andai rumor itu salah, tetap ada bekasnya kan.
Ingat dong sama cerita ‘ada harimau di tempat ramai’? Meski isu harimau itu bohong tapi kalau sudah jadi rumor, ya nilainya sudah hampir kayak ‘kebenaran’ lho.
Apalagi soal utang BUMN, seharusnya nggak cuma ditujukan ke menteri BUMN sebelumnya lah. Jangan salah alamat begitu lho, Bung. Apa jangan-jangan terlalu sering dengar lagu Ayu Ting Ting yang judulnya “Alamat Palsu”? Hehe. (F46)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.