HomeFokus BUMNAkibat Kredit Macet, Laba Bersih BTN Anjlok

Akibat Kredit Macet, Laba Bersih BTN Anjlok

Laba bersih PT Bank Tabungan Negara (BTN) sepanjang tahun 2019 anjlok 92,5 persen dari Rp 2,8 triliun pada 2018 menjadi Rp 209,26 miliar. Penurunan laba bank pelat merah ini disebabkan oleh kenaikan biaya pencadangan akibat kredit macet yang membengkak.


PinterPolitik.com

Direktur Keuangan BTN, Nixon Napitupulu menjelaskan, penurunan laba terjadi karena perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71. Dalam PSAK tersebut, bank harus memiliki cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang memadai dengan coverage yang harus di atas 100 persen di awal 2020 (lebih besar dari tahun sebelumnya).

Dengan adanya aturan tersebut, CKPN BTN naik cukup tinggi dari semula Rp 3,3 triliun di 2018 menjadi Rp 6,1 triliun di 2019. Jika melihat laba sebelum CKPN, maka laba BTN di 2019 bisa mencapai Rp 4 triliun

Selain itu, BTN juga melakukan downgrade kredit berkualitas rendah, terutama di segmen komersial high rise atau apartemen. Penurunan kualitas kredit tersebut dikarenakan melambatnya penjualan apartemen.

“Ada beberapa faktor. Beratnya tantangan 2019 membuat BTN berbenah. Kita lakukan beberapa aksi, salah satunya pencadangan untuk memperbaiki kinerja ke depan,” kata Nixon kepada media di Jakarta, Minggu (16/2).

Sementara itu pendapatan bunga BTN tercatat Rp 25,6 triliun atau naik dari periode sebelumnya yang mencapai Rp 22,81 triliun. Sayangnya beban bunga juga meningkat menjadi Rp 16,54 triliun dari 2018 sebesar Rp 12,62 triliun.

Tightening liquidity. Likuiditas ketat di 2019 mengakibatkan perhimpunan DPK semakin kompetitif yang berdampak pada pricing DPK,” kata Nixon.

BTN mencatat pendapatan bunga bersih Rp 9,08 triliun di 2019 atau turun 12,41 persen dibanding 2018.

Selain menghadapi penurunan laba bersih, BTN sebelumnya juga menghadapi tuduhan penyaluran kredit yang tak sesuai ketentuan hingga berujung pada pemolesan atau window dressing laporan keuangan.

Tuduhan tersebut datang dari serikat pekerja BTN sendiri. Terkait hal itu pihak BTN dimintai keterangan oleh Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR pada awal Januari lalu.

Namun tuduhan tersebut dibantah oleh Direktur Utama BTN, Pahala Mansury, seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan BAKN DPR.

Menurut Pahala, kredit yang diberikan Bank BTN terhadap BIM dan PPA mengikuti aturan yang berlaku, melalui proses analisis, dan sesuai peruntukkannya. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...