HomeFokus BUMNDPR Pertanyakan Rencana PLN Gunakan Gas Sebagai Pembangkit Listrik

DPR Pertanyakan Rencana PLN Gunakan Gas Sebagai Pembangkit Listrik

Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mempertanyakan kebijakan PT PLN (Persero) dalam penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang akan menggunakan sumber daya gas sebagai pengganti  Bahan Bakar Minyak (BBM).


PinterPolitik.com

Kalangan dewan menilai seharunya perusahaan BUMN yang bergerak di bidang energi (perlistrikan) tersebut lebih memanfaatkan  pembangkit listrik berbasis biodiesel, karena CPO Indonesia sangat melimpah.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kementerian BUMN dan Komisaris Direksi PT Perusahan Listrik Negara (PLN), Komisi VI DPR banyak mengangkat masalah penerapan EBT, yang seharusnya perlu pengkajian yang lebih mendalam lagi.

RDP yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI, Aria Bima tersebut, setidaknya ada 6 anggota Komisi VI yang mengangkat topik penggunaan EBT dan menanyakan kepada PLN bagaimana roadmap dan rencana PLN ke depannya dalam rangka meningkatkan target rasio EBT yang ditargetkan mencapai 23 persen pada tahun 2025.

“PLN sebaiknya memperbesar pembangkit berbasis biodiesel. CPO kita sangat melimpah. CPO kita bahkan diteliti bisa menjadi bahan bakar pesawat atau avtur. Kita adalah produsen CPO terbesar. Harusnya itu dimanfaatkan sebagai bioenergi terbesar. Kita harus bangga dengan pemanfaatan CPO,” ujar Sondang Tampubolon Anggota Komisi VI dari Fraksi PDI Perjuangan di Gedung DPR.

Wakil Direktur PLN, Darmawan Prasodjo menambahkan bahwa kedepannya akan merancang strategi yang cerdas dalam pengembangan EBT. Soal penggunaan energi gas, sebagai pengganti BBM dinilai sudah tepat.

PLN menurutnya akan membangun infrastruktur gas yang masif di titik-titik pembangkit yang selama ini masih menggunakan BBM berbasis impor dan digantikan oleh gas yang berbasis dalam negeri. Namun untuk beberapa lokasi yang tidak memungkinkan dibangun infrastruktur gas, pihaknya akan menggukan EBT lainnya seperti menggunakan sumber  tenaga matahari  dengan Solar Cell atau Photo Voltaic, sumber tenaga angin, ataupun juga memanfaatkan mesin diesel yang menggunakan bahan bakar biodiesel.

Baca juga :  Temasek versi Indonesia ala Prabowo?

“Inovasinya sangat maju. Manusia itu berinovasi dari waktu ke waktu. Solar Cell atau Photo Voltaic misalnya, harganya sekarang makin terjangkau. Jika dulu sekitar 10 sen, sekarang PLN menggandeng Masdar dari Uni Arab Emirat bisa dicapai harga sekitar 5,8 sen dolar,” tandas Darmawan. (R58)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Erick Thohir Pastikan 4,7 Juta Masker Telah Didistribusikan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan 4,7 juta masker yang diproduksi oleh perusahaan pelat merah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah...

BUMN akan Bangun RS Darurat Corona di Daerah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memerintahkan jajarannya untuk membangun Rumah Sakit Darurat Corona di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan...

BUMN Back Up Sepenuhnya RS Darurat Covid-19

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  Erick Thohir  menjamin RS Darurat Penangan Covid-19 siap beroperasi  pada Senin (23/3). BUMN sepenuhnya siap back up kebutuhan...