“Anything that can go wrong will go wrong” – Edward A. Murphy, Jr.
PinterPolitik.com
Waktu-waktu seperti ini tampaknya menjadi masa-masa yang sulit bagi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly. Bagaimana tidak? Berbagai polemik datang pada beliau dan kementerian yang dipimpinnya satu per satu.
Pernyataan beliau mengenai wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, misalnya, sempat menjadi perhatian khalayak umum dan media. Sampai-sampai, Pak Yasonna dituntut minta maaf dengan adanya demonstrasi dari warga daerah tersebut.
Belum lagi, pernyataan beliau terkait keberadaan buron Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku yang juga menimbulkan kegaduhan di media sosial.
Ya, bagaimana nggak ramai? Sebelumnya, Pak Yasonna ngasih tahu kalau Pak Harun ini tengah berada di luar negeri. Tapi, ternyata, istrinya Pak Harun bilang kalau suaminya sudah berada di Jakarta sejak 7 Januari lalu.
Hmm, semoga saja Pak Yasonna dan Kemenkumham nggak panik tuh. Soalnya, Pak Ronny Sompie langsung dimutasi tuh sama Pak Menkumham. Selain itu, Pak Yasonna juga langsung berinisiatif buat ngebentuk sebuah tim pencari fakta mengenai Pak Harun dengan mengajak beberapa lembaga lain, seperti Cyber Crime Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Ombudsman, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dengan situasi seperti ini, Pak Yasonna bisa jadi tengah sibuk nih. Apalagi, salah satu lembaga yang diajaknya untuk bekerja sama itu – Ombudsman – sudah menolak untuk bergabung dalam tim itu. Katanya sih, hal itu dilakukan karena berbenturan dengan fungsi Ombudsman yang bertugas untuk mengawasi pemerintah.
Belum lagi, di tengah-tengah persepsi publik terhadap Pak Yasonna seperti sekarang, Kemenkumham kini menjadi sasaran penyelidikan KPK juga nih. Kata Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri, penyelidikan itu dilakukan terkait dugaan korupsi yang terjadi di tubuh kementerian itu.
Waduh, Pak Yasonna dan Kemenkumham ini tampaknya terkena masalah terus nih. Setelah persoalan pernyataan Tanjung Priok dan keberadaan Harun Masiku, kini mendapatkan sorotan terkait dugaan korupsi.
Hmm, kisah bad luck seperti ini terjadi pada keluarga Murphy yang dikisahkan dalam film televisi Jinxed (2013). Film itu juga sejalan dengan hukum Murphy (Murphy’s Law) yang dicetuskan oleh insinyur kedirgantaraan yang mengatakan bahwa apa yang bisa terjadi akan terjadi.
Boleh jadi, Pak Yasonna kini tengah menghadapi situasi yang dijelaskan oleh hukum tersebut. Segala kemungkina buruk pun bisa terjadi – meski kini baru Inspektur Wilayah III Inspektur Jenderal Kemenkumham Ahmad Rifa’i yang sudah dimintai keterangan dan belum dapat dipastikan apakah Pak Yasonna akan dibutuhkan keterangannya. (A43)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.