“Persahabatan bagai kepompong. Hal yang tak mudah berubah jadi indah” – Sind3ntosca
PinterPolitik.com
Persoalan yang tengah terjadi di wilayah Natuna tampaknya belum ada habisnya. Pasalnya, meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) udah blusukan ke Kepulauan Natuna, kapal-kapal asal Tiongkok dikabarkan kembali lagi masuk ke wilatah zona ekonomi eksklusif (ZEE) Laut Natuna Utara.
Ya, gimana publik nggak geram ya? Tiongkok sepertinya tetap bersikukuh kalau wilayah itu termasuk dalam zona perikanan tradisionalnya yang dianggap telah diarungi sejak berabad-abad lalu.
Tapi, meski banyak warga Indonesia geram, beberapa pejabat dikabarkan malah “lembek” nih dalam menanggapi sikap Tiongkok tersebut. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto misalnya, menganggap negara Tirai Bambu itu sebagai negara sahabat dan meminta publik lebih santai dan cool dalam menanggapi polemik itu.
Selain Pak Prabowo, ada juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang bilang bahwa isu Laut China Selatan tidak perlu diramaikan karena bisa saja mengganggu iklim investasi, khususnya dari negara terbesar di Asia Timur tersebut.
Hmm, tapi, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sufmi Dasco Ahmad sepertinya punya pendapat yang agak berbeda nih. Kalau kata beliau nih, investasi dan utang yang datang dari Tiongkok seharusnya bukan menjadi alasan pemerintah untuk bersikap “lembek” terhadap negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping tersebut, apalagi bila menyangkut soal kedaulatan.
Pak Dasco juga bilang, kalau perlu, Indonesia tidak usah berutang ke Tiongkok demi menegakkan kedaulatan negara dan bangsa. Beliau menilai Tiongkok justru telah mengambil untung dari utang dan investasinya di Indonesia dengan menarik bunga.
Waduh, kok jadi agak berbeda ya dengan atasannya di Partai Gerindra. Kan, kalau kata Pak Ketum Prabowo, persoalan ini perlu dibawa cool aja karena Tiongkok adalah negara sahabat. Wah, gimana ini, Pak Dasco? Kan, Pak Dasco juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Gerindra nih.
Ya, Pak Prabowo bisa saja benar sih. Kan, sahabat adalah teman yang selalu siap sedia setiap saat ada untuk kita apabila kita lagi susah dan membutuhkan bantuan – apalagi kalau butuh uang buat beli jajan. Hehe.
Mungkin, Pak Prabowo paham lah ya kalau pemerintah kini tengah membutuhkan sahabat-sahabatnya. Apalagi, pemerintah kini tengah berambisi untuk membangun ibu kota baru di pulau Kalimantan yang tentunya tidak membutuhkan dana sedikit. (A43)
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.