HomeCelotehStrategi Spionase Ala KPK

Strategi Spionase Ala KPK

“What’s done is done, when we say it’s done.” – Ethan Hunt, Mission Impossible: Fallout


 PinterPolitik.com

Kasus penyuapan yang dilakukan oleh pengusaha impor daging, Basuki Hariman, yang melibatkan pejabat tinggi negara terus mengalami perkembangan menarik. Berawal dari perampokan tas berisi laptop milik Surya Tarmiani. Kemudian disusul dugaan perusakan buku merah yang menjadi barang bukti oleh dua penyidik KPK dari kepolisian menjadikan kasus ini layaknya film mata-mata. Satu demi satu hal berbahaya terus berdatangan.

Eits, tunggu dulu. KPK ini bukannya lemah atau gimana. Sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi di Indonesia, tentu mereka harus tahu gimana menangani kasus suap yang melibatkan banyak pihak. Baru-baru ini KPK, melalui Laode M. Syarif menyatakan walaupun buku merah yang telah disita Polri telah dirusak, mereka masih memiliki salinannya.

Laode pun menambahkan bahwa sebelum diserahkan ke Polri, mereka telah membuat duplikasinya yang telah ditandatangani oleh para pihak yang terlibat sehingga bukti menjadi otentik.

Layaknya film Mission Impossible: Fallout, ketika Ethan Hunt dan kawannya Benji memberitahu Nils Delbruuk, seorang ilmuwan The Apostles bahwa dia telah berhasil menghancurkan tempat-tempat ibadah suci di seluruh dunia.

Nils pun akhirnya memberikan alat komunikasinya untuk berkomunikasi dengan Lark (penjahat utama). Setelah yakin menang ternyata Nils pun dijebak. Semua kerusakan yang dihasilkan oleh bomnya adalah siaran palsu yang telah direncanakan dengan matang. Ha! Kejahatan tak akan selalu menang, tapi ini sementara sih.

Agaknya manuver KPK kali ini punya unsur spionase tingkat tinggi karena memakai trik duplikasi. Layaknya film mata-mata yang penuh intrik, publik pun bertanya kenapa pake dikasih tau kalo KPK punya salinan buku merah? Mungkin ini salah satu trik KPK juga? Bisa jadi.

“Ini belum selesai. Boleh kita dibredel, tapi pengejaran kasus korupsi ini akan terus berjalan.” Mungkin KPK dalam suatu ruang konferensi pers yang sarat ketegangan dapat berkata demikian. Terus hal itu akan memancing intrik lebih lanjut yang berujung pada kejar-kejaran motor atau mobil dinas di jalanan Jakarta yang luar biasa macet.

Eh, tapi jangan terlalu senang dulu nih KPK. Pasalnya KPK akan melangsungkan pergantian kepemimpinan. Masih Desember sih, tapi kan Desember sebulan lagi. Kasus ini aja sudah bergulir dua tahun lamanya namun tidak ada titik terang. Yakin akan menang? Hati-hati loh, mungkin di satu sisi musuh pun telah menyiapkan siasat mematikan bagi KPK. (M52)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Baca juga :  KPK Era Kabinet Merah Putih
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Gerindra-PKS Tega Anies Sendiri?

“Being alone is very difficult.” – Yoko Ono PinterPolitik.com Menjelang pergantian tahun biasanya orang-orang akan punya resolusi baru. Malah sering kali resolusi tahun-tahun sebelumnya yang belum...

Ada Luhut, Langkah Bamsoet Surut?

“Empires won by conquest have always fallen either by revolt within or by defeat by a rival.” – John Boyd Orr, Scottish Physician and...

Balasan Jokowi pada Uni Eropa

“Negotiations are a euphemism for capitulation if the shadow of power is not cast across the bargaining table.” – George P. Shultz PinterPolitik.com Sekali-kali mari kita...