HomeDuniaBukti Penggunaan “VX” Jadi Soal

Bukti Penggunaan “VX” Jadi Soal

Jika Malaysia memiliki bukti, maka seharusnya bukti itu dikirimkan ke OPCW dan Dewan Keamanan PBB. “Setelah Malaysia melakukan itu, kami bisa menindaklanjuti,” ujar Rycroft.


pinterpolitik.com

NEW YORK – Kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Presiden Korea Utara, belum lama ini, yang diduga menggunakan gas saraf VX, “memaksa” kalangan duta besar di Markas PBB di New York angkat suara.

Terkait dengan itu, Pemerintah Inggris, Senin (27/2/2017), mendesak Malaysia untuk membagi bukti penggunaan gas saraf VX dalam kasus pembunuhan Kim Jong Nam, pada 13 Februari lalu.

Duta Besar Inggris untuk PBB, Matthew Rycroft, mengatakan, semua informasi yang berkaitan dengan  insiden pada 13 Februari itu seharusnya dikirimkan ke Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag, Belanda.

Ia mengingatkan, jika Malaysia memiliki bukti, maka seharusnya bukti itu dikirimkan ke OPCW dan Dewan Keamanan PBB. “Setelah Malaysia melakukan itu, kami bisa menindaklanjuti,” ujar Rycroft.

Duta Besar  Jepang untuk PBB, Koro Besho, mengatakan,  terkait dengan usulan membagi bukti soal penggunaan gas VX itu kepada PBB, semua berpulang kepada pihak Malaysia.

“Pada dasarnya kami menunggu keputusan Malaysia dalam kasus ini,” ujar Besho.

Sebelumnya, pekan lalu, OPCW lewat pernyataan resmi mengemukakan, Pemerintah Malaysia tampaknya  yakin bahwa gas saraf VX yang digunakan dalam pembunuhan Kim Jong Nam.

Menurut OPCW, penggunaan senjata kimia semacam ini sangat mengganggu. OPCW siap memberikan bantuan tenaga ahli dan teknis kepada Malaysia, demikian OPCW.

Foto: www.nytimes.com

Dalam perkembangan lainnya, dugaan penggunaan gas saraf VX ini dikecam banyak Negara. Di antaranya, Korea Selatan yang menyebutkan penggunaan racun mematikan itu merupakan pelanggaran terhadap konvensi senjata kimia dan norma-norma internasional.

Kim Jong Nam diduga dibunuh pada saat hendak check in di Bandara Internasional Kuala Lumpur untuk penerbangan menuju Makau, tempat pengasingannya, selama ini.

Kepolisian Malaysia menahan dua perempuan, seorang berpaspor Indonesia dan seorang lagi berpaspor Vietnam, serta seorang pria warga Korut, karena diduga terkait dengan pembunuhan ini.

Perempuan berpaspor Indonesia, bernama Siti Aisyah, sudah ditemui oleh petugas KBRI Kuala Lumpur di tempat penahanannya, baru-baru ini. KBRI juga sudah menyiapkan pengacara mendampingi Siti Aisyah. (Kps/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...