HomeDuniaSingapura Bakal Terapkan Pajak Karbon

Singapura Bakal Terapkan Pajak Karbon

Menurut Menteri Keuangan Singapura, Heng Swee Keat, pajak ini setara dengan peningkatan biaya minyak 3,5 hingga 7 dolar AS per barel. Dengan berlakunya pajak karbon, menurut laporan yang dirilis pemerintah, tarif listrik akan naik  2 hingga 4 persen.


pinterpolitik.com 

SINGAPURA – Singapura menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menggagas  penerapan pajak karbon dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Rencana pajak karbon itu akan diimplementasikan mulai 2019.

Diprediksi, kebijakan ini akan mendorong kenaikan biaya energi di negara itu dan memaksa lebih dari 30 penghasil polusi besar, seperti power plant, untuk membayar pajak.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (22/2/2017), besaran pajak karbon dimaksud 10  – 20 dolar Singapura per ton emisi karbon dioksida dan lima jenis gas rumah kaca lainnya.

Menurut Menteri Keuangan Singapura, Heng Swee Keat, pajak ini setara dengan peningkatan biaya minyak 3,5 hingga 7 dolar AS per barel. Dengan berlakunya pajak karbon, menurut laporan yang dirilis pemerintah, tarif listrik akan naik  2 hingga 4 persen.

Ia mengatakan, cara paling efisien dan adil secara ekonomi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca adalah menetapkan pajak karbon, sehingga para penghasil polusi akan mengambil tindakan yang diperlukan.

Dikemukakan, Singapura rentan terdampak naiknya ketinggian air laut karena perubahan iklim. Oleh karena itu, dengan menggandeng komunitas internasional, Singapura merasa perlu mengambil peran untuk menyelamatkan lingkungan.

Penerimaan dari pajak karbon akan membantu untuk membiayai pengukuran yang dilakukan industri untuk menekan emisi.

Pemerintah telah berkonsultasi dengan pemimpin industri dan berencana melakukan pertemuan publik pada Maret 2017 untuk menetapkan pajak final dan implementasi jadwal.

Dengan demikian, Singapura akan menjadi negara pertama yang mengenakan pajak karbon di Asia Tenggara. Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru  telah menerapkan pajak karbon.

Menurut Vice President Riset Energi di Wood Mackenzie Ltd., Chris Graham, Singapura tampaknya mengambil langkah yang lebih agresif untuk menurunkan gas rumah kaca ketimbang yang disepakati pada pertemuan terkait iklim di Paris. Sinyal ini menkonkretkan rencana untuk menerapkan energi dan udara yang lebih bersih. (Kps/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...