HomeDuniaIndonesia-Jerman Kembali Tingkatkan Kerjasama Multilateral

Indonesia-Jerman Kembali Tingkatkan Kerjasama Multilateral

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel di Bonn, Jerman, Jumat (17/2). Dalam rangkaian pertemuan tingkat Menlu G20 yang pertama ini, keduanya sepakat untuk meningkatkan kerjasama Internasional dan Multilateral.


pinterpolitik.com

BONN – Pertemuan Menlu G20 yang berlangsung dua hari, sejak Kamis (17/2) ini membahas tiga topik, yaitu pelaksanaan Agenda Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2030, pemeliharaan perdamaian, dan penguatan hubungan kemitraan dengan Afrika, sebagai persiapan menuju KTT G20 di Hamburg, Juli mendatang.

Inisiatif Jerman, sebagai ketua G20 tahun 2017, mengadakan pertemuan tingkat Menlu G20 ini disambut baik Indonesia. Walau G20 didirikan untuk membahas isu keuangan dan ekonomi global pasca krisis keuangan 2008, keduanya sependapat pertemuan ini dapat berkontribusi dalam menciptakan kondisi kondusif bagi pembangunan ekonomi.

Salah satu hasilnya adalah adanya kesepakatan antara Indonesia dan Jerman untuk mendorong kembali semangat kerjasama multilateral dalam mengatasi tantangan bersama. “Berbagai tantangan global saat ini tidak akan dapat diatasi oleh negara secara individu, dan membutuhkan kerjasama Internasional dan Multilateral yang kuat,” kata Menlu Retno.

Keduanya sepakat, kalau kerjasama multilateral ini juga termasuk dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan global. “Fokus pembahasan Menlu G20 mengenai Maintaining Peace in a Complex World, tepat dalam berkontribusi untuk menciptakan kondisi kondusif bagi pembangunan,” ujar Retno, berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri, Jumat.

Menurutnya, hubungan Indonesia-Jerman dalam beberapa waktu terakhir terlihat kurang bersemangat dalam melakukan kerjasama, terutama di tengah meningkatnya nasionalisme dan kebijakan proteksionis di berbagai negara.

Pada kesempatan yang sama, juga dibahas mengenai kerjasama bilateral sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Jerman, April 2016 lalu. Terutama yang berkaitan dengan kerjasama ekonomi, energi, maritim, dan pendidikan vokasional. Kedua Menlu juga sepakat untuk segera membahas perluasan kerjasama yang komprehensif antara Indonesia-Jerman.

Indonesia dan Jerman merupakan dua negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan Uni Eropa, sehingga wajar bila keduanya memiliki hubungan kerjasama ekonomi yang dekat dan intensif. Selain itu, Jerman juga merupakan mitra dagang utama Indonesia di antara negara Eropa lainnya. (Berbagai sumber/R24)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...