HomeData PolitikPilkada DKI Di Mata Dunia

Pilkada DKI Di Mata Dunia

Pilkada serentak yang diikuti oleh 7 provinsi dan 76 kabupaten serta 18 kota di seluruh Indonesia. Dari 7 provinsi yang mengikuti Pilkada serentak, ada  salah satu provinsi yang tingkat persaingan sangat panas, yaitu Provinsi DKI Jakarta.


PinterPolitik.com

JAKARTA – Banyak pihak menilai, Pilkada DKI Jakarta seperti ajang Pemilihan Presiden sebab tingkat persaingan yang panas dan ketat antara para pasangan calon (paslon) hingga nama besar ketua umum partai yang memayungi para paslon ini.

Panasnya persaingan di Pilkada DKI Jakarta juga terdengar hingga luar negeri, hal itu terbukti dari banyaknya media asing yang menyoroti pesta demokrasi di DKI Jakarta. Beberapa diantaranya adalah Reuters, The Guardian, The New York Times dan USA Today.

Dalam pemberitaannya, Reuters mengangkat judul “Indonesians Vote for Jakarta Governor as Religious Tensions Divide“. Isi dari berita tersebut membahas pro kontra pencalonan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan ketegangan antar agama selama masa kampanye.

Selanjutnya ada The Guardian, dengan judul “Battle for Indonesia’s largest city: all you need to know about elections in Jakarta”. The Guardian menulis bahwa Pilkada di Ibukota Indonesia ini sebagai ajang pengujian bagi nilai-nilai Islam moderat dan pluralisme Indonesia.

Lalu juga ada The New York Times. Situs berita ini menurunkan artikel yang berjudul “Election in Indonesia’s Capital Could Test Ethnic and Religious Tolerance”. Dalam beritanya, situs berita Amerika Serikat itu menyoroti kasus penistaan agama yang membuat Ahok menjadi seorang pesakitan.

Adapun media lain yang menyoroti Pilkada Jakarta adalah USA Today dengan tajuk, “Jakarta election pits Christian against rising tide of Muslim extremism“. Harian itu menulis tentang bagaimana Pilkada DKI Jakarta bisa menjadi refensi mengenai wajah Indonesia di masa depan, dan bagaimana menjaga persatuan dan kerukunan antar umat beragama di DKI Jakarta.

Besarnya antusiasme masyarakat dunia tentang pesta demokrasi yang berlangsung di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, menjadi tolok ukur tersendiri bagi Indonesia. Sorotan dunia ini membuktikan bahwa jalannya demokrasi di negara ini, menjadi salah satu barometer demokrasi dunia. (Berbagai sumber/A15)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...