HomeDuniaSteinmeier, Presiden Jerman Baru yang Anti-Trump

Steinmeier, Presiden Jerman Baru yang Anti-Trump

Hari Minggu (12/2) kemarin, Jerman memiliki presiden baru yaitu Frank Walter Steinmeier yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri sebanyak dua kali. Di negerinya, Steinmeier sangat terkenal sebagai kritikus yang vokal terhadap komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.


pinterpolitik.com

JERMAN – Politikus dari Partai Sosial Demokrat ini, berhasil memenangkan kepercayaan 931 dari 1.239 suara sah anggota parlemen dan perwakilan dari 16 negara bagian di Jerman. Sementara 103 suara memilih abstain dan 14 suara tidak sah.

Kemenangan Steinmeier juga disambut baik Kanselir Jerman Angela Merkel, “Saya memiliki keyakinan dalam dirinya untuk memimpin negara kita di masa-masa sulit ini,” katanya, seperti dikutip Reuters.

Dalam pidato sambutannya sendiri, Steinmeier mengatakan kalau Jerman harus menjadi ‘jangkar harapan’ bagi demokrasi. Sebab banyak lembaga demokrasi di seluruh dunia terancam. “Saat pondasi demokrasi di tempat lain bergoyang, kita harus menopang lembaga-lembaga demokrasi tersebut lebih kuat,” katanya.

Pernyataannya ini sangat berhubungan dengan kebijakan Trump yang ia anggap sebagai ‘penyebar kebencian’. Sama halnya dengan ketidaksukaannya pada gerakan sayap kanan populis di Eropa yang menurutnya, membuat politik menjadi menakutkan. Salah satu yang ia contohkan adalah Partai nasionalis  Alternativer for Germany yang mendorong Jerman keluar dari Uni Eropa dan ‘menyebarkan kebencian pada Islam’.

Terpilihnya Steinmeier sebagai presiden dianggap sebagai tambahan moral bagi Partai Sosial Demokrat untuk berpisah dari koalisi pimpinan Angela Merkel di parlemen pada pemilihan federal September 2017 mendatang.

Steinmeier baru akan menjabat sebagai Presiden Jerman pada 19 Maret 2017. Ia akan menggantikan Joachim Gauck yang tidak mau meneruskan periode kedua jabatannya. Jabatan presiden di Jerman merupakan seremonial. Namun presiden mewakili Jerman di luar negeri dan ia juga memikul beban moral.

Bagi Indonesia, terpilihnya Steinmeier sebagai presiden Jerman memberikan harapan akan kerjasama yang lebih baik, terutama dibidang maritim. Steinmeier adalah salah satu menteri luar negeri yang ikut menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo dan telah melakukan pembicaraan kerjasama dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Di samping masalah pembebasan visa, Steinmeier juga sempat mengungkapkan kalau Jerman siap bekerjasama dan membantu Jokowi untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia. Semoga saja rencana kedua negara ini bisa semakin lancar berkat hubungan baik yang telah lama terjalin. (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...