HomeBelajar PolitikJokowi Galak Karena Elektabilitas Anjlok?

Jokowi Galak Karena Elektabilitas Anjlok?

“Katanya ada istilah musuh dalam selimut. Tapi kok bisa-bisanya ya musuh masuk ke dalam selimut? Itu musuh atau kutu sih?”


PinterPolitik.com

[dropcap]I[/dropcap]im terkenal dengan julukan “cebong” di lingkungannya. Gelar tersebut ia dapatkan setelah teman-temannya mendapat inspirasi dari meme di medsos. Katanya kalau pendukung fanatik Jokowi biasa disebut cebong army dan pendukung Prabowo-Sandi disebut kamvret army.

Iim yang mendapatkan gelar cebong mengaku tidak masalah sama sekali sebab gelar itu diakuinya bisa menjadi balok es yang bisa mencair dan bisa mendinginkan suasana menjelang Pilpres 2019.

Seperti biasa, tepat sebelum matahari terbenam, Iim telah berada di warkop bersama teman-temanya dan berbicara mengenai dinamika politik nasional.

Joy: “Woi Cebong army! Lihat tuh jagoan lu sudah mulai panas dinging. Syukurin!”

Iim: “Eh kamvret army, kenapa lagi Presiden kita?” Share on X

Joy: “Itu loh Im, masa enggak baca berita sih? Kata Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Jokowi bakalan kesalip tuh elektabilitasnya di bulan ini.”

Iim: “Masa sih? Ah bohong kali, masa sih Jokowi bisa kalah sama Prabowo-Sandi? Jokowi kan sudah bikin LRT, tol laut, tol Jakarta-Surabaya, naikin gaji PNS, potong pajak pendapatan masyarakat, terus mobil nasional. Eh, mobil nasional mah khayalan Ma’ruf ya. Ahaha, pokoknya banyak deh. Emangnya kalau Prabowo sama Sandi sudah buat apa untuk Indonesia sehingga bisa salip elektabilitas Jokowi?”

Joy: “Berat bahasa kamu Im, orang obesitas aja kalah beratnya. Ahahaha, iya, Prabowo sama Sandi memang belum berbuat sebanyak Jokowi, tapi kan mereka will be! Ahahahay.

Iim: “Yeh bodo amat Jancuk!”

Joy: “Wadaw, kasar kan lu im ngomongnya?”

Iim: “Yeh enggak baca berita dia. Jancuk itu akronim yang maksudnya  jantan, cakap, ulet, dan komitmen.”

Baca juga :  Gubernur Jakarta Ngumpul, Presiden Kapan?

Joy: “Bisa aja lu negelesnya, kayak politisi yang ditanya KPK! Jadi gimana tuh masalah elektabilitas Jokowi? Kalau kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria, Jokowi sudah mulai panik. Buktinya Jokowi sekarang jadi galak.”

Iim: “Kok bisa?”

Joy: “Iya Im, kalau katanya Riza sih, di mana-mana kalau petahana itu harusnya defensif bukan menyerang. Eh sekarang Jokowi malah nyerang terus, berarti pertanda dong. Wkwkwk.”

Iim: “Pertanda apa? Pertanda Prabowo enggak kuat menerima serangan-serangan Jokowi? Wkwkwk.

Joy: “Wah, susah emang ngomong sama cebong yang sudah berubah jadi katak. Ngeles mulu!”

Iim: “Susahan juga ngomong sama kamvret, dikit-dikit nemplok sana, dikit-dikit nemplok sini. Ahahahay!” (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Hasto vs Jokowi, Benarkah Prabowo AFK?

Tak berkomentar atau memberikan statement khusus menjadi hal normatif yang kiranya tepat dilakukan Presiden Prabowo Subianto terhadap intrik panas kasus Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang berhadapan langsung dengan Joko Widodo. Padahal, drama yang dibumbui video skandal pejabat itu berkelindan dengan proyeksi stabilitas politik dan pemerintahan ke depan.

Prabowo and the Hero Complex

Kisah seorang pahlawan (hero) selalu menciptakan inspirasi di hati banyak orang. Mengapa makna ini begitu berarti bagi Presiden Prabowo Subianto?

Mengapa Era Keemasan Sains Orba Hilang? 

Indonesia sempat alami euforia sains dan imajinasi yang tinggi ketika awal hingga pertengahan Orde Baru. Mengapa tren tersebut tiba-tiba hilang? 

The Invincible Bahlil and The Philosopher King

Dengarkan artikel ini: Meski kerap dikritik dan dianggap kontroversial, nyatanya sosok Bahlil Lahadalia harus diakui jadi inspirasi bagi banyak orang. Meniti karier dari pelosok,...

Menguak “Beban” Erick Pecat STY

Pemecatan pelatih Timnas Sepak Bola Pria Indonesia oleh PSSI meninggalkan interpretasi karena dua untaian frasa “mencurigakan” yang terujar dari Erick Thohir dan anak Shin Tae-yong, yakni “dinamika kompleks” dan “perlakuan PSSI”. Bahkan, sesuatu hingga ke ranah yang bertendensi politis. Benarkah demikian?

Inayah Wahid, “Rhaenyra” of Trah Gus Dur?

Bukan Alissa, Yenny, maupun Anita, sosok Inayah Wahid justru yang paling mirip Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)? Mengapa demikian?

Ambang Batas MK: Anies “Ancam” Jokowi?

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) hilangkan kewajiban ambang batas presiden (PT). kesempatan Anies untuk “ancam” pengaruh Jokowi?

Semakin Sulit Megawati Percaya Puan?

Kongres 2025 PDIP sudah di depan mata. Akankah ada pergantian pucuk kepemimpinan, atau terlalu dini bagi Megawati Soekarnoputri untuk mencari pengganti dirinya?  

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...