“Mulut Bajan Boleh Ditutup, Mulut Manusia Tidak.” ~Peribahasa
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]adang kalau nonton tontonan berbau politik Indonesia suka lucu deh. Suka mikir gitu, itu bapak-bapak, ibu-ibu udah tua ngapa kerjaannya ribut gitu. Heran. Nggak cape apa mulutnya dipake debat mulu? Ehh tapi mau gimana lagi ya, bukannya tugas politisi itu memancing keributan? Edededeh, bercanda.
Sekarang ya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Bndan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lagi pada saling tuding soal debat perdana capres-cawapres nih. Tebak kenapa?
Jadi TKN itu kesal banget sama sikap BPN yang dipandang telah seenaknya mengumbar hasil rapat tertutup besama KPU dan memframing berita yang merugikan TKN.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan dirinya tuh heran banget dengan BPN yang belakangan kerap membocorkan hasil rapat antara KPU-TKN-BPN ke publik. Karena itu Karding mengaku nggak bisa tinggal diam.
Ingat, mulutmu hariamaumu... Share on XPertama, terdengar kabar kalau TKN nggak setuju dengan pemaparan visi misi, kemudian dibilang takut debat, dan ketiga katanya pemberitahuan pertanyaan materi debat sebelum acara merupakan usulan TKN. Atas kabar-kabar yang telah melanglangbuana di atas, Karding menegaskan kalau itu tidak benar. Terus yang benar gimana? Nih, eik kasih tahu kebenaran versi TKN.
Karding menyebut sebenarnya Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso-lah pencetus pertama yang mengusulkan agar debat capres-cawapres ditiadakan. Menurutnya, Priyo cuma mau ada pemaparan visi dan misi oleh para capres-cawapres. Biar apa? Biar para kandidat tidak perlu saling menyerang. Namun, KPU menjawab kalau debat nggak mungkin ditiadakan.
Terus ya, soal panelis debat dan pemaparan visi misi capres-cawapres, sebenarnya, menurut Karding, hal tersebut awalnya merupakan ide dari anggota TKN Jokowi-Ma’ruf, Aria Bima. Namun, pada akhirnya kedua pihak sepakat untuk men-drop.
Politikus PKB tersebut sangat kecewa dengan pemberitaan yang menyebar. Doi pun beraharap agar oposisi bisa bermain politik yang memiliki fatsun alias sopan santun. Jangan ember…
Nah, gara-gara pada saling tuding begini, akhirnya kedua timses sepakat akan menertibkan anggota mereka yang membocorkan hasil rapat dengan KPU.
Baguslah ya kalau udah sepakat. Kalau masih bete–betean juga, bisa-bisa PSI ngeluarin penghargaan Mulut Ember Awards lagi. Kan jadi… makin mendidik… Hiya, hiya, hiya… (E36)