HomeBelajar PolitikLuhut: Ma’ruf Sumber Penurunan?

Luhut: Ma’ruf Sumber Penurunan?

“Penyesalan memang selalu datang dibelakan. Kalau penyesalah datang didepan perumpamaan namanya.”


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]etua Dewan Pengarah Tim Bravo, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan kehadiran cawapres Ma’ruf Amin dalam kampanye Pilpres dapat mendongkrak elektabilitas Jokowi dalam gelaran Pilpres 2019.

Kata Luhut, elektabilitas Jokowi memang sedang turun sebab sampai saat ini Ma’ruf belum turun berkampanye. Waduh, emang iya? Masa sih Ma’ruf belum kampanye, bukannya doi sudah getol banget ya?

Contohnya kemarin pas kakinya masih terkilir dan dilarang jalan sama dokter, Ma’ruf  malah banyak disambangi tokoh masyarakat yang hadir ke rumahnya untuk memberikan dukungan. Bukankah itu sebagai agenda kampanye juga ya bang? Wkwkwk.

Tapi gengs, menurut Luhut, Ma’ruf dipastikan bisa dongkrak elektabilitas Jokowi. Soalnya kan sampai hari ini, kata Luhut, Ma’ruf belum turun ke lapangan. Kalau sudah turun baru deh kita semua tahu.

Hmm, memangnya yakin banget nih Ma’ruf bisa turun ke lapangan secara maksimal? Selain itu apa yakin nih Ma’ruf bisa dongkrang suara Jokowi? Beneran nih tim Jokowi tidak berpikir sebaliknya? Bukannya Ma’ruf lebih sering bikin blunder ya pas lagi kampanye? Tuh soal Esemka yang katanya diluncurkan bulan Oktober 2018 siapa yang bilang hayooo? Wkwkwk.

Jangan tanya “kok bisa” deh gengs. Daripada nanya gitu, mending kalian bantu doa buat Ma’ruf biar segera bisa kampanye di lapangan. Jadi, seandanya nanti doa kita dikabulin kan lumayan kita bisa lihat sebenarnya Ma’ruf ini mampu nggak menjawab pertanyaan kita yang seperti ini:

“Mampu nggak ya Pak Ma’ruf menjabat sebagai wakil presiden untuk lima tahun ke depan?” Wkwkwk, uppss keceplosan nih ketawannya gengs, jadi ngeri kualat eyke.

Oh iya gengs, meskipun Jokowi-Ma’ruf sedang mengalami penurunan angka elektabilitas berdasarkan survei di lingkaran internal, Luhut menilai peran Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut masih baik dan masih bagus untuk ke depannya.

Baca juga :  Ridwan Kamil “Ditelantarkan” KIM Plus? 

Sementara itu, Jokowi juga ikut membantu penegasan Luhut. Doi mengelak penurunan elektabilitas dirinya dalam masa kampanye Pilpres 2019 bukan disebabkan Ma’ruf, melainkan disebabkan oleh turunnya harga komoditas ekspor, antara lain minyak sawit mentah atau CPO (crude palm oil) dan karet. Weleh-weleh.

Bisa aja ya gengs Jokowi nutup-nutupin kesalahan pasangannya. Padahal mah kalau “malas” sama Ma’ruf yang absen kampanye, terus terang aja bilang gini:

“Iya nih, payah banget Ma’ruf. Padahal sudah dipilih jadi calon wakil presiden. Eh doi malah malas-malasan di rumah. Kan sudah sebentar lagi mau pemilihan. Sekarang jadi nyesel kan eyke milih doi. Tahu gitu kemarin paksa aja pilih Mahfud MD”. Wkwkwk, ini hanya sekedar opini pribadi yang tidak bisa dipertangungjawabkan ya gengs. Share on X (G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...