HomeTerkiniNegara Lakukan Pelanggaran HAM Berat?

Negara Lakukan Pelanggaran HAM Berat?

“Jangan biarkan pikiran jahat kalian mempengaruhi jiwa yang suci ini ya!”


PinterPolitik.com

[dropcap]G[/dropcap]engs, media massa baru saja dihebohkan terkait kabar hilangnya dua orang mahasiswa dalam aksi protes mahasiswa dan aktivis asal Papua. Menariknya, yang hilang itu adalah mahasiswa non-Papua.

Diduga hilangnya kedua mahasiswa ini saat ratusan mahasiswa di Asrama Mahasiswa Papua digelandang ke Mapolrestabes Surabaya. Keduanya diketahui bernama Fachri Syahrazad dan Arifin. Weleh-weleh.

Ini gimana ya gengs, sebenarnya apa sih yang mau ditunjukkan oleh pemimpin negeri ini? Mau membangun Papua atau mau menjadikannya sebagai ruang politik praktis? Masa sih mahasiswa berserikat meneriakkan aspirasi malah dikira separatis?

Gimana gengs kalau menurut kalian? Apalagi kan sudah mendekati tahun politik. Kok  masih ada aja yang seperti ini ya! Kalau kecurigaan kalian khususnya para cebong pasti ini sebuah sabotase dari tim kamvret deh. Kalau menurut eyke sih kayaknya kamvret nggak segitunya deh. Masa iya sih kamvert sampai secanggih itu? Wkwkwk, bercanda ya.

Intinya mah gengs, kalau menurut Ketua Front Mahasiswa Nasional (FMN) Azizul Amri, berdasarkan keterangan saksi pihaknya, saat kejadian itu Fachri diduga diseret oleh seorang pria yang diduga sebagai aparat berpakaian preman. Saat itu Fachri hendak pulang dan sudah menaiki sepeda motornya.

Saksi dari pihak FMN yang pada saat itu juga sedang berada di Asrama Papua membenarkan bahwa dirinya menyaksikan Fachri ditarik oleh orang berpakaian preman yang diduga adalah aparat kepolisian. Duh aduh, ngeri cuy!

Masa sih Jokowi harus blunder gengs. Kan kemarin doi bilang ke masyarakat seperti ini:

“Pilihlah pemimpin yang bisa memberikan contoh, hasil kinerja dan pernah memimpin dengan baik! Pilihlah yang berpengalaman dan punya rekam jejak baik”. Share on XCkckck.

Eyke bisa ngomong gini  berdasarkan fakta ya gengs. Soalnya kalau kata Ketum FMN, dirinya sangat menduga penangkapan ini dilakukan tanpa dasar. Sebab menurutnya, polisi tidak menunjukkan surat tugas.

Baca juga :  2029 "Kiamat" Partai Berbasis Islam? 

Meskipun kabarnya seperti ini, kita jangan mudah percaya, apalagi harus tersulut api amarah yang akhirnya mengatakan pemerintah tidak baik dan melakukan tindakan yang sewenang-wenang ya.

Pasalnya dalam pengerebekan itu juga tertangkap satu orang WNA asal Australia yang patut kita curigai juga nih! Bisa jadi kan kejadian ini semua settingan dari oknum internasional! Ya, walaupun tidak menutup kemungkinan juga kalau kejadian ini sudah settingan-nya… Ahahaha, enggak berani nuduh ah, ngeri ilang kaya dua mahasiswa itu gengs! (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...