“Memberi motivasi lebih nikmat karena bisa menari di atas penderitaan seseorang.”
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]etua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir merasa tak setuju bila profesi tukang ojek dianggap rendahan. Menurutnya, tukang ojek termasuk profesi mulia karena banyak membantu orang lain yang membutuhkan. Sepakat, masoek Pak Eko!
Menurut Erick, dirinya sangat amat keberatan kalau stigma pekerjaan itu dianggap rendahan. Kata doi, yang namanya pahlawan itu bukan hanya yang terkenal saja. Erick juga memberikan analogi pentingnya peran seorang asisten rumah tangga. Katanya kalau enggak ada asisten rumah tangga, apa tidak susah hidup kita? Terus kalau di sekitar kita enggak ada pasukan oranye yang tiap hari bersihin jalan dan selokan, enggak repot juga nih kita semua?
Hmmm, kalau soal enggak ada pasukan oranye itu eyke sepakat sih pak, kehidupan bakal jadi semakin susah. Tapi kalau enggak ada asisten rumah tangga, kayaknya biasa aja deh pak. Mungkin kalau untuk orang sekelas bapak aja deh yang susah kalau nggak punya asisten rumah tangga. Sekelas kita mah boro-boro pak, mimpi kali punya asisten rumah tangga. Bayar cicilan motor aja susah. Wkwkwk, bisa aja deh bapak ini ngasih perumpamaannya.
Kembali ke persoalan ojek, intinya kita semua dihimbau oleh Erick untuk menghargai profesi tersebut karena itu lebih baik daripada tak bekerja atau malah mencuri. Erick menyebut profesi ojek sudah dimudahkan dengan teknologi.
Bagi Erick semua pekerjaan itu bagus. Sepakat banget sih gengs sama perkataannya Erick bahwa semua pekerjaan itu bagus, asalkan halal. Tapi gengs, kalau bisa, ya jangan jadi tukang ojek juga sih. Kalau bisa, minimal kayak Erick gitu yang punya banyak perusahaan, terus nantinya bisa deh bikin peyelenggaraan Asian Games atau jadi ketua pemenangan kampanye nasional. Yoi enggak gengs? Wkwkwk.
Di luar itu semua, memang ya kalau jadi motivator itu paling enak gengs. Sedikit-sedikit bilang “semangat”, sedikit-sedikit bilang “ayo jangan menyerah”, atau bilang “badai pasti berlalu kok”! Tapi nyatanya kalau mereka ada di posisi susah kayak kita ini, bakal nangis enggak berhenti-berhenti. Huft. Tapi mau gimana lagi gengs, kita mah apa atuh. Cuman jadi boot-step motor, kadang dilipet, kadang diinjek. Beda lah sama Erick. Ckckck.
Btw, Erick ngomong kayak gini masih oke lah ya gengs, daripada ngomong seperti Prabowo Subianto. Doi katanya miris jika lulusan SMA di Indonesia banyak menjadi tukang ojek. Doi ngomong gitu, tapi enggak ngasih solusi. Mending Erick, meskipun enggak ngasih solusi masih bisa ngasih semangat dan motivasi. Betul apa betul? Wkwkwk. Share on X (G35)