HomeBelajar Politik Ma’ruf Amin Tidak Punya Pengaruh

 Ma’ruf Amin Tidak Punya Pengaruh

“Dan hanya semangat kebangsaan yang dipikul oleh perasaan keadilan dan kemanusiaan yang dapat mengantar kita maju dalam sejarah dunia.” ~ Sutan Syahrir


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]da lima ulama yang dinilai paling berpengaruh di ajang Pilpres 2019  berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Namun, dari kelima nama ulama tersebut, Ketua Umum (nonaktif) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin tidak masuk daftar. Lah, kok bisa ya? Doi kan dianggap paling powerful selama ini! Ehehehe.

Gengs, sepertinya Jokowi salah pilih ulama untuk wakil presiden nih.
Kok bisa? Bisa lah, itu kata LSI Denny JA nama Ma’ruf enggak ada pengaruh-pengaruhnya. Eh, tapi apa ini sabotasenya oposisi aja ya, biar Ma’ruf terlihat tidak ada apa-apanya dibanding Prabowo atau pun Sandi?  

Kalau menurut peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman, nama Ma’ruf Amin memang sengaja tidak mereka masukkan dalam radar survei sedari awal. Alasannya, karena ulama sepuh itu sudah menjadi salah satu kontestan ajang pesta rakyat lima tahunan itu.

LSI Denny JA mengklasifikasikan ulama yang tidak ikut kontestasi pada tiga kriteria dengan bobot yang berbeda. Di antaranya, tingkat pengenalan di atas 40 persen, tingkat kesukaan di atas 50 persen, dan kemampuan mereka mempengaruhi atau imbauan mereka didengar di atas 15 persen.

Hasilnya, mereka yang berada di lima besar secara berturut-turut adalah Ustaz Abdul Somad, Ustaz Arifin Ilham, Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Abdullah Gymnastiar (Aa’ Gym), dan Habib Rizieq Shihab. Weleh-weleh, meski masih berada di Arab Saudi, nama Rizieq masih kesebut juga ya gengs. Ngeri banget loh!

Survei ini dilakukan pada 10 sampai 19 Oktober lalu dengan melibatkan 1.200 responden. Mereka dipilih dengan metode multistage random sampling. Adapun wawancara dilakukan dengan cara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Kemudian margin of error dari survei ini adalah sebesar kurang lebih 2,8 persen.

Baca juga :  Prabowo and The Nation of Conglomerates

Hasil yang didapatkan dari survei itu, Ustaz Abdul Somad dinilai sebagai ulama paling berpengaruh di Pilpres tahun 2019 nanti. Yang mana setidaknya ada 59,3 persen pemilih mengaku mengenal sang ustaz. Dari 59,3 persen yang mengenalnya, 82,5 persen di antaranya menyatakan suka. Adapun yang menyatakan mendengar imbauan Ustaz Somad sebesar 30,2 persen.

Wah, kalau begini ceritanya, mantaplah Prabowo-Sandi, jadi bisa menang di atas angin nih gengs.

“Terus kalau pasangan Prabowo-sandi sudah menang di atas angin, pasangan Jokowi-Ma’ruf jadi sedih dong?” Share on X

Ya enggak lah, Prabowo-Sandi kan menangnya di atas angin, bukan di atas kertas surat suara! Wkwkwk, bercanda ya gengs. (G35)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...