“Hormati kerja mereka dengan tidak membuang sampah ke saluran. Jangan giliran banjir selalu menyalahkan pemerintah.” ~Ridwan Kamil
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]usim hujan telah tiba. Horeee! Siap-siap waterboom dadakan. Hore! Hore! Berenang gratis. Hore! Hore! Naik perahu gratis. Hore! Horeeeee! Itung-itung, wahana permainan gratis, tinggal modal ban bekas atau jerigen kosong biar mainnya makin asyik. Wkwkwk.
Ehh, tapi harus inget juga, itu rumah yang terendam juga harus dikuras loh. Belum lagi mesti servis kendaraan yang sempat tercelup. Belum penyakit gatal-gatal yang suka beringasan di musim banjir. Huhuhuhu, sabar ya sobat-sobat korban banjirku.
Ya, begitulah suka duka punya rumah kebanjiran. Tapi harus disyukuri juga dong. Kan kalau males datang pagi ke kantor jadi punya alasan telat yang antimainstream. Bos juga bosen kali kalau alasannya karena ban bocor atau sakit perut terus. Ehhh…
Tapi tetap ya, banjir itu merupakan musibah yang cukup merepotkan dan bikin lelah. Mau gimana lagi, 40% wilayah Jakarta kan memang berada di bawah permukaan laut. Mau ganti gubernur yang kayak apa juga, rasanya nggak mungkin Jakarta 100% bebas banjir. Belum lagi karakter masyarakatnya yang hobi buang sampah di saluran air. Ckckck.
40 persen wilayah jakarta itu berada di bawah permukaan air laut. Gimana mau bebas banjir? Share on XNah, Gubernur DKI Anies Baswedan konon sudah siap-siap menyambut banjir nih. Bukan pakai tari-tarian gitu ya gaes, tapi dengan menyiapkan solusi untuk menanggulangi banjir. Konon, doi akan menyiapkan 450 pompa di lebih dari 30 titik rawan banjir di Jakarta. Dan dari laporan yang sudah diterima, semua pompa dalam kondisi siap untuk bekerja dengan baik.
Anies juga menyebutkan telah memetakan daerah-daerah jakarta rawan yang telah didata oleh Dinas Sumber Daya Air. Dia menuturkan daerah rawan tersebut terus diawasi dengan ketat. Doi juga menggerakkan 1.400 relawan terverifikasi untuk melaporkan banjir. Menurutnya, laporan yang masuk ke Jakarta Smart City banyak tapi susah terverifikasi tanpa bantuan relawan. Mantap!
Anies mengatakan, selain memperbaiki drainase untuk mencegah banjir, pihaknya menyiapkan antisipasi dampak kemacetan akibat banjir. Selain itu, Pemprov DKI juga menggencarkan sosialisasi mengenai banjir ke permukiman rawan.
Pembangunan waduk dan sumur resapan, serta radio isotop untuk memantau pergerakan aliran air di dalam tanah bisa menjadi pilihan.
Hmm, itu aja Pak? Pembangunan waduk dan sumur resapan gimana? Kayaknya memasang radio isotop untuk memantau pergerakan aliran air di dalam tanah juga lucu tuh? Solusi jangka pendek Pak Anies sudah okelah itu. Tapi kalau bisa jangka panjangnya juga dipikirkan ya. Oke? Oke? (E36)