HomeBelajar PolitikHoax Lagi, Hoax Lagi

Hoax Lagi, Hoax Lagi

Kecil Besar

Keberadaan situs-situs penyebar berita bohong atau hoax sudah semakin meresahkan. Terutama karena berita yang disiarkan dapat menyebabkan perpecahan dalam masyarakat. Diperparah dengan begitu cepatnya penyebaran situs hoax ini di media-media sosial, sehingga semakin sulit untuk dibendung dan diklarifikasi.


PinterPolitik.com

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi Informasi dan Komunikasi (Kemkominfo) telah melakukan berbagai upaya untuk memerangi meluasnya penyebaran informasi bohong dari situs-situs ini. Salah satunya dengan membuka kanal Turn Back Hoax yang berusaha menyaring situs-situs palsu tersebut.

Menurut informasi dari Kemkominfo, telah banyak situs-situs yang diblokir karena dianggap dapat membuat resah masyarakat. Jumlahnya tak hanya puluhan, tapi mencapai ratusan situs yang sudah tayang dan hilir mudik di dunia maya.

Terutama pada situasi yang mulai memanas, karena sudah semakin dekatnya masa-masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di beberapa daerah, situs-situs ini sebagian besar seakan memanfaatkan momen untuk menciptakan keresahan dan perpecahan pada para pendukung maupun calon pemilih.

Berdasarkan informasi seorang sumber  yang bekerja di Kemkominfo, ternyata situs-situs yang kerap menyebarkan berita hoax itu banyak dimiliki oleh orang yang sama. “Setelah diteliti, ternyata pemilik situs-situs yang diblokir pemerintah itu adalah orang yang sama. Orangnya itu-itu juga,” terang sumber  tersebut.

Kemkominfo sendiri sudah pernah memanggil para pemilik situs yang diblokir untuk diberikan penjelasan dan klarifikasi mengenai berita-berita yang ditayangkan. Pada awalnya para pemilik ini bersedia hadir, tapi saat dipanggil kembali untuk diklarifikasi mengenai situs yang lainnya, mereka tidak mau datang lagi. “Mungkin takut ketahuan kalau mereka juga pemilik situs-situs tersebut.

Informasi yang agak mengejutkan adalah, ternyata tak sedikit juga situs-situs hoax itu pemiliknya berada di luar negeri. Bisa jadi orang-orang asing ini berusaha memanfaatkan situasi politik yang memanas di Indonesia agar menjadi semakin ricuh, sehingga mudah untuk dimanfaatkan.

Kondisi sosial, politik, dan ekonomi Indonesia yang tengah memanas ini, memang sangat mudah untuk dimanfaatkan dan disusupi oleh kepentingan-kepentingan bangsa lain. “Oleh karena itu, kita harus berhati-hati, jangan mudah terpancing dan ikut menyebarkan berita-berita yang belum pasti kebenarannya. Setiap informasi harus dicek dulu kebenarannya,” saran sumber tersebut. (Suara Pembaruan/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Nadir Pariwisata: Kita Butuh IShowSpeed

Kondisi sektor pariwisata Indonesia kini berada di titik nadir. Di balik layar kebijakan dan pernyataan resmi pemerintah, para pelaku industri perhotelan sedang berjuang bertahan dari badai krisis.

Prabowo dan Lahirnya Gerakan Non-Blok 2.0?

Dengan Perang Dagang yang memanas antara AS dan Tiongkok, mungkinkah Presiden Prabowo Subianto bidani kelahiran Gerakan Non-Blok 2.0?

Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?

Dengarkan artikel ini. Audio ini dibuat dengan teknologi AI. Kongres ke-6 PDIP disinyalir kembali tertunda setelah sebelumnya direncanakan akan digelar Bulan April. Mungkinkah ada strategi...

Di Balik Kisah Jokowi dan Hercules?

Tamu istimewa Joko Widodo (Jokowi) itu bernama Rosario de Marshall atau yang biasa dikenal dengan Hercules. Saat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, kiranya terdapat beberapa makna yang cukup menarik untuk dikuak dan mungkin saja menjadi variabel dinamika sosial, politik, dan pemerintahan.

Prabowo dan Strategi “Cari Musuh”

Presiden Prabowo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) kemarin. Mengapa Prabowo juga perlu "cari musuh"?

Hegemoni Dunia dan Misteri “Three Kingdoms” 

Di dalam studi politik internasional, perdebatan soal sistem seperti unipolarisme, bipolarisme, dan multipolarisme jadi topik yang memicu perbincangan tanpa akhir. Namun, jika melihat sejarah, sistem hegemoni seperti apa yang umumnya dibentuk manusia? 

The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Pertemuan Prabowo dan Megawati menyisakan tanda tanya dan sejuta spekulasi, utamanya terkait peluang partai banteng PDIP diajak bergabung ke koalisi pemerintah.

Saga Para Business-Statesman

Tak lagi seputar dikotomi berlatarbelakang sipil vs militer, pengusaha sukses yang “telah selesai dengan dirinya sendiri” lalu terjun ke politik dinilai lebih ideal untuk mengampu jabatan politis serta menjadi pejabat publik. Mengapa demikian?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...