HomeBelajar PolitikKetum Muhammadiyah Pusing Dukung Siapa

Ketum Muhammadiyah Pusing Dukung Siapa

“Kita jatuh untuk bangun, berhenti untuk berjalan, tidur untuk bangun, teriak untuk didengar.”


PinterPolitik.com

[dropcap]E[/dropcap]kspresi kecintaan terhadap Indonesia tidak harus sama dan sebangun antara satu dengan yang lainnya. Kecintaan tidak hanya berwujud pada puja dan puji terhadap kinerja pemerintah, tetapi juga bisa diwujudkan dalam bentuk kritik.

Begitulah wujud kecintaan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam akun Twitter pribadinya. Kritik yang konstruktif itu pun merupakan wujud cinta pada Indonesia agar yang dicintai tetap utuh lahir dan batin serta tidak salah arah jalan.

Gimana gengs menurut kalian? Mantap lah ya, suka nih eyke sama yang kayak begini-begini. Tajam setajam silet! Jadi terlintas pilih doi ajalah jadi presiden. Eh tapi presidennya, presiden partai PKS. Wkwkwk, bercanda cuy!

Menurut Haedar, kecintaan akan Indonesia juga harus diimplementasikan secara nyata baik oleh pemerintah maupun komponen rakyat. Di antaranya dengan sama-sama mencintai rupiah, melawan kejahatan kerah putih, hingga memerangi narkoba dan mafia impor pangan.

Dengan begitu, semua bisa bersatu dan Indonesia benar-benar menjadi maju dan berdaulat di segala bidang.

Bentar cuy, ini mah narasi klasik banget. Coba deh kasih solusi yang bisa semua terima dan bisa langsung diterapkan gitu. Contohnya kayak gini: Share on X

“Ekonomi anjlok, ganti menteri ekonominya! Ekspor loyo, ganti menteri perdagangannya! Tidak bisa swasembada pangan, ganti segera menteri pertaniannya! Apaan? Semua menterinya pada govlog? Ya udah ganti aja rakyatnya!” Wkwkwk.

Baca juga :  Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Kalau narasinya seperti di atas ini nih gengs, aduh makin old school nan purbakala banget cuy! Contohnya ya pada zaman Firaun deh.

Waktu itu kan Firaun sempat diceramahin sama Nabi Musa untuk menuju jalan yang lebih baik. Tapi apa daya gengs, namanya juga Firaun. Bukannya mendengar Nabi Musa, eh malah berendem di laut! Un un, sian amat nasib lu. Lantas sama aja nih gengs kayak jaman sekarang, mulai banyak orang yang mirip-mirip kayak Firaun.

Intinya mah kalau menurut eyke, stop deh buat narasi-narasi yang ngambang begini. Daripada banyak membuat narasi, kita  langsung aja bentuk gerakan revolusi. Anjay, ngeri enggak tuh! (G35)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...