“Asoy geboy ngebut di jalanan ibu kota.. Dipayungi lampu kota di sekitar kita…” ~Lirik Lagu Mobil Balap
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]residen Joko Widodo pernah memperkenalkan mobil Esemka waktu masih menjadi Wali Kota Solo. Mobil karya anak SMK ini pula yang menjadi bahan kampanye saat berlaga dalam Pilpres 2014. Tapi kenapa setelah itu menghilang? Kemana kabarnya gerangan?
Akhirnya gaes, syukur Alhamdulillah, mobil Esemka masih ada. Baru aja nongol lagi. Ehh, tapi kenapa pas mau pemilu?
Kalau kata juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding sih bilang ini hanyalah sebuah kebetulan. Tapi gimana dong, oposisi tetep nyinyir tuh. Masa ada kebetulan yang selalu muncul secara periodik macam begitu? Wkwkwk.
Karding menilai wajar jika apa pun yang dikerjakan dan direncanakan oleh Jokowi dijadikan bahan ‘serangan’ politik dari kubu Prabowo-Sandiaga. Yah, sabar deh Pak. Jangan sedih… Harusnya yang sedih rakyat. Kenapa?
Dulu mungkin ada rakyat sepertiku yang berharap Indonesia bisa punya merek mobil produksi sendiri, dengan kualitas yang bersaing tentunya. Jokowi hadir memberikan harapan itu. Tapi setelah kita sudah mulai lupa, dia ungkit-ungkit lagi. Kan, jadi inget lagi kalau kita pernah dibohongi. Eeehhh…
Mobil Esemka Fakta atau Hoaks? Share on XBanyak kota-kota di negeri ini dipenuhi dengan mobil Pak. Bahkan deru kendaraan bermotor sudah menjadi nada sumbang yang menemani sehari-hari. Tapi sayangnya, dari semua mobil yang berlenggang begitu beringasnya di jalanan, tak ada satu pun yang produk dalam negeri. Semuanya buatan siapa? Asing!
Lalu negeri ini dapat apa? Dapat sakit kepala. Permintaan kendaraan bermotor selalu dibarengi dengan permintaan BBM. Nah, kalau harga minyak naik kayak sekarang, galau nggak tuh mau naikin harga BBM atau nggak? Pilih defisit atau diomelin rakyat? Hiya, hiya, hiya…
Konon program Mobil Esemka masih berjalan meskipun belum ditetapkan sebagai mobil nasional.
Kalau gitu kapan nih kira-kira Mobil Esemka menjadi produk mobil nasional? Jangan bilang jawabannya ‘tunggu di periode kedua Jokowi’ ya… Hayati lelah… (E36)